Pendidikan SD hingga SMA di Kabupaten Klaten, Jawa Tengah. Kuliah D3 IKIP Negeri Yogyakarta (sekarang UNY) dilanjutkan ke Universitas Terbuka (S1). Bekerja sebagai guru SMA (1987-2004), Kepsek (2004-2017), Pengawas Sekolah jenjang SMP (2017- 2024), dan pensiun PNS sejak 1 Februari 2024.
Akhir Cerita Tragis Wayang Orang Sriwedari Solo demi Kembang Dewa Retna
Akhir cerita tragis sering kita saksikan pada pertunjukan film, sinetron, ketoprak, atau wayang orang. Penonton akan dibuat "puas" atau bersedih ketika tokoh dalam cerita mengalami nasib buruk pada akhir cerita.
Wayang Orang Sriwedari Solo pada hari Jumat (21/6/2024) menampilkan lakon yang sangat menarik. Sepanjang cerita banyak ditampilkan adegan perkelahian yang atraktif.
Perkelahian dalam pertunjukan wayang orang adalah sebuah seni tari. Bukan perkelahian brutal. Meskipun berkelahi atau bertempur, mereka sambil menari dan terkadang juga berdialog.
Cerita dibuka dengan menampilkan Rahwana yang merasa bangga karena berhasil mencuri Kembang Dewa Retna. Setelah berhasil mencuri kembang itu, Rahwana menitipkan kepada patihnya, yaitu Prahasta.
Setelah mendapatkan perintah untuk menyimpan kembang itu, Prahasta pulang ke istrinya. Kepada sang istri disampaikan bahwa kembang itu ibarat nyawanya sehingga harus dijaga dengan baik. Jika kembang itu hilang berarti akan hilang pula nyawanya.
Kapi Pramuja Berhasil Mengambil Kembang Dewa Retna
Dari kahyangan, Kapi Pramuja diperintahkan untuk menyelamatkan Kembang Dewa Retna. Untuk itu, Kapi Pramuja turun ke bumi dan akan menemui Rama Wijaya. Perjalanannya untuk menemui Rama Wijaya dihadang oleh Anila, patih kerajaan yang dipimpin oleh suami Dewi Shinta tersebut.
Terjadilah perkelahian atau peperangan antara Kapi Pramuja dan Anila. Dalam perkelahian itu ditampilkan adegan yang artistik dan menarik. Penonton dibuat berdecak kagum karena kedua tokoh itu dapat menari dengan piawai. Meskipun berkelahi, keduanya sering terlihat menari dengan gerak anggota tubuh yang seirama.
Akhir dari perkelahian itu, Kapi Pramuja berhasil dilumpuhkan. Selanjutnya, Kapi Pramuja dihadapkan kepada Rama Wijaya. Dalam pertemuan dengan suami Dewi Shinta itu, terbukalah informasi bahwa Kembang Dewa Retna berada di tangan Rahwana.