Pendidikan SD hingga SMA di Kabupaten Klaten, Jawa Tengah. Kuliah D3 IKIP Negeri Yogyakarta (sekarang UNY) dilanjutkan ke Universitas Terbuka (S1). Bekerja sebagai guru SMA (1987-2004), Kepsek (2004-2017), Pengawas Sekolah jenjang SMP (2017- 2024), dan pensiun PNS sejak 1 Februari 2024.
Kebetulan Jadi Juri Kedua, Duduk di Tengah, Puas Merekam Aksi Peserta Lomba Bertutur
Saya merasa bersyukur, dalam status sudah pensiun dari pegawai masih diberi kesempatan untuk menjadi juri lomba bertutur (bercerita/mendongeng) siswa Sekolah Dasar (SD) tingkat kabupaten. Secara kebetulan, saya menjadi juri kedua yang duduk di tengah.
Pada posisi di tengah, pandangan dapat terpusat ke peserta karena biasanya peserta lomba lebih banyak berdiri di tengah-tengah panggung.
Lomba Bertutur yang diselenggarakan oleh Dinas Perpustakaan dan Arsip Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) itu dilakukan secara berjenjang. Mula-mula diadakan seleksi tingkat kecamatan. Tiga pemenang tingkat kecamatan diadu untuk maju tingkat kabupaten. Berhubung ada empat kecamatan di kabupaten PPU, ada 12 peserta yang beradu kepiawaian dalam bertutur (bercerita/mendongeng) pada hari Kamis (1/8/2024) di aula masjid Agung Penajam Paser Utara.
Tiga Juri Lomba
Tiga juri lomba terdiri atas guru jenjang SMP, pegiat literasi, dan pegawai Dinas Perpustakaan dan Arsip. Guru SMP yang terpilih sebagai juri adalah Oktavia Purnama Dewi (OPD), guru SMP 5 PPU. Pegiat literasi yang beruntung adalah Suprihadi, dan pegawai Dinas Perpustakaan dan Arsip yang diberi kesempatan untuk menjadi juri ketiga adalah Nazia Halwa.
Pada saat acara pembukaan (sebelum lomba dimulai), hadir kadisdikpora PPU, Andi Singkeru, kadis Perpustakaan dan Arsip, Muh. Yusuf Basra, Kepala Bagian Dinas Perpustakaan dan Arsip, pengurus K3S SD, pengawas sekolah jenjang SD (diwakili oleh Sukoco), para kepala sekolah yang siswanya ikut lomba, dan guru pendamping peserta lomba.
Merekam Peserta Secara Acak
Dari dua belas peserta lomba, tidak semua sempat saya rekam. Di samping sibuk memberikan penilaian, saya juga berusaha hemat dalam pemakaian baterai ponsel. Jika semua peserta direkam, tentu baterai cepat habis. Sementara itu, saya juga perlu menggunakan ponsel untuk menghitung perkalian nilai (penjurian) pada program kalkulator ponsel.