Pendidikan SD hingga SMA di Kabupaten Klaten, Jawa Tengah. Kuliah D3 IKIP Negeri Yogyakarta (sekarang UNY) dilanjutkan ke Universitas Terbuka (S1). Bekerja sebagai guru SMA (1987-2004), Kepsek (2004-2017), Pengawas Sekolah jenjang SMP (2017- 2024), dan pensiun PNS sejak 1 Februari 2024.
Tradisi melaksanakan acara perpisahan/pelepasan/purnawiyata siswa kelas IX sudah berlangsung sejak saya belum menjadi kepala sekolah (kepsek) SMP tersebut. Saya menjadi kepsek SMP 7 PPU tahun 2006-2012.
Pada zaman sebelum saya, acara perpisahan itu sudah dilaksanakan. Dengan demikian, acara purnawiyata tahun 2025 merupakan acara untuk melanjutkan tradisi yang sudah dilakukan setiap tahun.
Modifikasi pelaksanaan acara tentu disesuaikan dengan perkembangan zaman. Untuk saat ini, pengelolaan dana perpisahan/purnawiyata dilakukan oleh komite sekolah.
Panitia purnawiyata juga dari komite sekolah. Hal itu dapat saya buktikan dengan para ibu yang bertugas sebagai penyedia konsumsi. Para orang tua tersebut mengelola konsumsi, membagikan konsumsi, dan begitu aktif dalam penyiapan acara.
Permasalahan di kota-kota besar terkait pelaksanaan wisuda siswa jenjang SD, SMP dan SMA tentu berkaitan dengan model acaranya dan besaran biaya. Semakin "aneh-aneh" acaranya tentu akan berpengaruh terhadap besaran biaya.
Untunglah, pelaksanaan purnawiyata di SMP 7 Penajam Paser Utara 2025 berlangsung dengan baik. Tidak ada gejolak dari kalangan orang tua/wali siswa.
Intinya pada komunikasi. Pada saat pihak sekolah dapat berkomunikasi dengan aktif kepada para orang tua, tentu permasalahan di lapangan dapat dipecahkan atau dicarikan solusi.
Dengan menyelipkan agenda penyerahan piagam penghargaan, tentu para orang tua akan merasa bangga bahwa anak-anak mereka dihargai dan ditampilkan di depan publik.
Semoga anak-anak yang berprestasi pada jenjang SMP akan meningkatkan prestasinya pada jenjang sekolah berikutnya. Selamat untuk para siswa, orang tua, dan pihak sekolah.
Penajam Paser Utara, 23 Mei 2025