Suprihadi SPd
Suprihadi SPd Penulis

Pendidikan SD hingga SMA di Kabupaten Klaten, Jawa Tengah. Kuliah D3 IKIP Negeri Yogyakarta (sekarang UNY) dilanjutkan ke Universitas Terbuka (S1). Bekerja sebagai guru SMA (1987-2004), Kepsek (2004-2017), Pengawas Sekolah jenjang SMP (2017- 2024), dan pensiun PNS sejak 1 Februari 2024.

Selanjutnya

Tutup

Video

Penyerahan Piagam Prestasi Siswa ketika Acara Purnawiyata Sangat Berkesan

23 Mei 2025   05:47 Diperbarui: 23 Mei 2025   05:47 73 3 3

Penyerahan Piagam Prestasi Siswa ketika Acara Purnawiyata Sangat Berkesan

Acara purnawiyata atau perpisahan/pelepasan siswa kelas IX sangat berkesan ketika diselipkan acara penyerahan piagam prestasi siswa. Para siswa yang telah menunjukkan prestasi pada berbagai cabang lomba tentu akan bangga saat menerima piagam disaksikan orang tua masing-masing.

Berfoto bersama setelah penyerahan piagam (dokpri)
Berfoto bersama setelah penyerahan piagam (dokpri)

Piagam penghargaan hanyalah secarik kertas yang berisi nama siswa dan prestasi yang diraihnya. Namun, perjuangan di balik selembar kertas itu tidaklah mudah. Mereka harus berlomba atau bertanding dengan mengerahkan segala "kekuatan" untuk bersaing dengan "lawan-lawannya."

Pada momen acara Purnawiyata Siswa Kelas IX SMP 7 Penajam Paser Utara (PPU) Kalimantan Timur tahun 2025 diselipkan acara penyerahan piagam penghargaan.

Dapat kesempatan membagikan piagam (dokpri)
Dapat kesempatan membagikan piagam (dokpri)

Dengan disaksikan oleh para tamu dan undangan yang hadir, satu per satu nama siswa dipanggil. Prestasi yang ditorehkan atas nama sekolah dalam lomba dan pertandingan tingkat kabupaten, provinsi, bahkan nasional disebutkan dengan nada bangga oleh pembawa acara.

Ikut bangga membagikan piagam (dokpri)
Ikut bangga membagikan piagam (dokpri)

Kepala sekolah, pengawas sekolah, komite sekolah, dan mantan kepala sekolah diminta ikut menyerahkan piagam penghargaan tersebut. Senyum ceria terpancar dari wajah-wajah siswa yang menerima penghargaan tersebut.

Kontroversi Purnawiyata dan Wisuda

Kontroversi pelaksanaan wisuda siswa pada jenjang SD, SMP, dan SMA tidak mempengaruhi pelaksanaan acara Purnawiyata di SMP 7 Penajam Paser Utara (PPU), Kalimantan Timur.

Tradisi melaksanakan acara perpisahan/pelepasan/purnawiyata siswa kelas IX sudah berlangsung sejak saya belum menjadi kepala sekolah (kepsek) SMP tersebut. Saya menjadi kepsek SMP 7 PPU tahun 2006-2012.

Pada zaman sebelum saya, acara perpisahan itu sudah dilaksanakan. Dengan demikian, acara purnawiyata tahun 2025 merupakan acara untuk melanjutkan tradisi yang sudah dilakukan setiap tahun.

Modifikasi pelaksanaan acara tentu disesuaikan dengan perkembangan zaman. Untuk saat ini, pengelolaan dana perpisahan/purnawiyata  dilakukan oleh komite sekolah.

Panitia purnawiyata juga dari komite sekolah. Hal itu dapat saya buktikan dengan para ibu yang bertugas sebagai penyedia konsumsi. Para orang tua tersebut mengelola konsumsi, membagikan konsumsi, dan begitu aktif dalam penyiapan acara.

Permasalahan di kota-kota besar terkait pelaksanaan wisuda siswa jenjang SD, SMP dan SMA tentu berkaitan dengan model acaranya dan besaran biaya. Semakin "aneh-aneh" acaranya tentu akan berpengaruh terhadap besaran biaya.

Untunglah, pelaksanaan purnawiyata di SMP 7 Penajam Paser Utara 2025 berlangsung dengan baik. Tidak ada gejolak dari kalangan orang tua/wali siswa.

Intinya pada komunikasi. Pada saat pihak sekolah dapat berkomunikasi dengan aktif kepada para orang tua, tentu permasalahan di lapangan dapat dipecahkan atau dicarikan solusi.

Dengan menyelipkan agenda penyerahan piagam penghargaan, tentu para orang tua akan merasa bangga bahwa anak-anak mereka dihargai dan ditampilkan di depan publik.

Semoga anak-anak yang berprestasi pada jenjang SMP akan meningkatkan prestasinya pada jenjang sekolah berikutnya. Selamat untuk para siswa, orang tua, dan pihak sekolah.

Penajam Paser Utara, 23 Mei 2025

        

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2