Pendidikan SD hingga SMA di Kabupaten Klaten, Jawa Tengah. Kuliah D3 IKIP Negeri Yogyakarta (sekarang UNY) dilanjutkan ke Universitas Terbuka (S1). Bekerja sebagai guru SMA (1987-2004), Kepsek (2004-2017), Pengawas Sekolah jenjang SMP (2017- 2024), dan pensiun PNS sejak 1 Februari 2024.
Datang Lewat Samping Tempat Acara, Disambut Guru Senior SMP 7 PPU Kaltim
Sebuah sekolah ada yang memiliki beberapa pintu masuk. Ada pintu utama atau gerbang utama. Ada pintu samping. Ada pula (mungkin) pintu belakang sekolah.
Pada saat menghadiri acara Purnawiyata Siswa Kelas IX SMP 7 Penajam Paser Utara (PPU), Kalimantan Timur, kami datang melalui pintu samping. Bukan pintu masuk utama untuk tamu dan undangan. Hal itu kami lakukan karena kondisi hujan.
Jalanan cukup becek. Kami harus memilih jalan terdekat menuju tenda tempat dilaksanakan kegiatan tersebut. Pak Mokhamad Syafii yang mengemudikan mobil dianjurkan oleh penjaga sekolah/petugas jaga di dekat pintu gerbang (security) untuk melewati pintu samping.
Selain pertimbangan lebih dekat dengan lokasi tenda tempat acara, ada hal lain yang menjadi pertimbangan. Pak Nuzuludin Susanto yang ikut dalam rombongan menggunakan kruk. Alat bantu (kruk) tersebut cukup riskan kalau digunakan melalui tempat atau jalan yang kurang kondusif.
Setelah mobil diparkir, saya lebih dahulu keluar dan berjalan menuju tenda tempat acara Purnawiyata Siswa Kelas IX SMP 7 Penajam Paser Utara (PPU), Kalimantan Timur.
Sayup-sayup terdengar suara anak-anak mengaji. Lantunan suara khas anak-anak terdengar cukup merdu. Saya segera berjalan menuju lokasi acara.
Dari arah berlawanan tampak Pak Baan, salah satu guru senior di SMP 7 PPU menyambut kedatangan saya. Saya pun mengucapkan salam dan disambut dengan ucapan salam serupa diikuti jabat tangan.
Selanjutnya saya diarahkan menuju tempat duduk. Tampak pengawas pembina SMP 7 PPU sudah tiba lebih dahulu. Pak Prayitno dengan senyumnya yang khas menyalami saya diikuti oleh tuan rumah--kepala SMP 7 PPU-- Pak Sukaryadi.
Saya sampai kelupaan posisi ponsel seperti apa, padahal saya sedang melakukan perekaman melalui video. Mohon maaf kalau gambar pada bagian-bagian akhir dalam video yang disertakan dalam tulisan sederhana ini tampak "kacau".
Berhubung dalam kondisi merasa gembira dapat bertemu lagi dengan Pak Prayitno dan Pak Sukaryadi, saya menjadi tidak sadar kalau sedang melakukan perekaman.
Saya pun tidak mengetahui posisi Pak Mokhamad Syafii dan pak Nuzuludin Susanto yang saya tinggalkan karena saya berjalan cukup cepat untuk menghargai Pak Baan yang berjalan mendekati arah kami.
Demikian catatan sederhana saat kami tiba di lokasi acara Purnawiyata Siswa Kelas IX SMP 7 Penajam Paser Utara (PPU), Kalimantan Timur.
Penajam Paser Utara, 23 Mei 2025