Pendidikan SD hingga SMA di Kabupaten Klaten, Jawa Tengah. Kuliah D3 IKIP Negeri Yogyakarta (sekarang UNY) dilanjutkan ke Universitas Terbuka (S1). Bekerja sebagai guru SMA (1987-2004), Kepsek (2004-2017), Pengawas Sekolah jenjang SMP (2017- 2024), dan pensiun PNS sejak 1 Februari 2024.
Setelah selesai memasukkan barang bagasi dan mendapatkan nomor bukti bagasi, saya dan istri tercinta segera mencari "warung" makan di bandara YIA tersebut.
Kami memilih "warung" yang berada tidak jauh dari tempat kami antre di loket untuk memasukkan bagasi. "Warung" itu sudah cukup terkenal dan buka di mal dan supermarket di kota-kota tertentu.
Saya memilih nasi goreng sedangkan istri tercinta memilih capcay kuah. Minuman yang kami pesan hanya satu gelas teh manis panas. Proses menunggu ternyata cukup lama. Hal itu membuat rasa lapar kian bertambah-tambah.
Pesanan yang datang lebih dahulu adalah nasi goreng. Dengan sigap saya segera menyantap hidangan yang sudah cukup lama tidak saya nikmati di rumah.
Ketika makanan pesanan istri tiba, saya cukup tergoda untuk ikut menikmati. Mengingat porsi capcay cukup banyak, istri tercinta tentu tidak akan sanggup menghabiskan seorang diri. Sebagai "balasan", istri juga saya minta mencicipi nasi goreng yang tidak habis saya makan sendirian.
Perjalanan Masih Panjang
Selesai sarapan, kami segera berjalan menuju ruang tunggu yang perlu proses agak panjang. Kami harus berjalan kaki memutari lorong yang di salah satu atau kedua sisinya ada "warung" beraneka rupa. Ada "warung" suvenir, "warung" makan, dan "warung" oleh-oleh.
Pintu pemeriksaan X-Ray pun harus kami lewati. Semua barang tentengan dimasukkan lorong X-Ray. Banyak calon penumpang pesawat yang sibuk melepas jaket, melepas ikat pinggang, dan sebagainya.