Suprihadi SPd
Suprihadi SPd Penulis

Pendidikan SD hingga SMA di Kabupaten Klaten, Jawa Tengah. Kuliah D3 IKIP Negeri Yogyakarta (sekarang UNY) dilanjutkan ke Universitas Terbuka (S1). Bekerja sebagai guru SMA (1987-2004), Kepsek (2004-2017), Pengawas Sekolah jenjang SMP (2017- 2024), dan pensiun PNS sejak 1 Februari 2024.

Selanjutnya

Tutup

Video

Merah Putih di Kolam Renang Panorama Boyolali, Jawa Tengah

20 Agustus 2025   16:36 Diperbarui: 20 Agustus 2025   16:36 75 1 1

Merah Putih di Kolam Renang Panorama Boyolali, Jawa Tengah


Objek wisata Panorama terletak di Boyolali, Jawa Tengah. Saya beserta ibunda tercinta dan istri tercinta, serta anak pertama tercinta diajak adik Tarti berwisata di Panorama. Saya belum pernah berkunjung ke sana. Rasa penasaran pun begitu besar.

Anak pertama kami, Yunus yang membelikan tiket masuk. Harga tiket cukup ramah di kantong, yaitu Rp 10.000 (sepuluh ribu rupiah) per orang.

Objek wisata Panorama di Boyolali (dokpri)
Objek wisata Panorama di Boyolali (dokpri)

Adik Tarti mendorong kursi roda yang di atasnya ada ibunda kami. Sementara itu, saya mengiringi dari belakang setelah istri tercinta. Keadaan masih sepi saat kami tiba di dalam objek wisata tersebut.

Tiket masuk Panorama @Rp 10.000 (dokpri)
Tiket masuk Panorama @Rp 10.000 (dokpri)

Kaum ibu terlihat mengenakan kostum merah putih di kolam renang Panorama Boyolali, Jawa Tengah. Kami langsung diarahkan oleh panitia (pengelola) objek wisata untuk menempati tempat duduk berupa tikar yang sudah dibentangkan di dekat kolam tempat kaum ibu sedang asyik "menari" di dalam kolam renang.

Petugas pemasaran makanan dan minuman langsung menyodorkan daftar menu yang bisa dipesan. Saya perhatikan harga yang tertera cukup ramah. Artinya, harga tidak jauh berbeda dengan harga-harga di warung di luar objek wisata.

Daftar menu makanan (dokpri)
Daftar menu makanan (dokpri)

Hari masih pagi. Kami belum berminat untuk memesan makanan berat. Saya berinisiatif untuk memesan minuman hangat, yaitu teh hangat manis. Anak, istri, dan adik Tarti juga saya tawari untuk memesan minuman.

pisang goreng @Rp 2.000 (dokpri)
pisang goreng @Rp 2.000 (dokpri)

Untuk tambahan, saya memesan pisang goreng dan tempe goreng (mendoan). Tidak banyak yang kami pesan. Masih pagi. Kami belum terlalu lapar.

Sayang sekali gorengan sudah dingin (dokpri)
Sayang sekali gorengan sudah dingin (dokpri)

Kami mengeluarkan uang Rp 27.000 (dua puluh tujuh ribu rupiah) untuk empat minuman @Rp 3.000 (tiga ribu rupiah), lima mendoan @Rp 1.000 (seribu rupiah), dan lima potong pisang goreng @Rp 2.000 (dua ribu rupiah).

Satu hal yang membuat saya kecewa, gorengan yang diantarkan sudah dingin. Kondisi seperti itu tidak terjadi di objek wisata Umbul Brondong, Klaten. Jika kami memesan gorengan, pasti gorengan yang dihidangkan masih dalam keadaan panas.

Kaum Ibu Senam di dalam Kolam

Pada saat kami berada di atas tikar, di hadapan kami terlihat kaum ibu sedang melakukan aktivitas senam bersama. Ada iringan musik diputar. Ada pemandu atau pemberi contoh gerakan. Aksi mereka cukup semangat. Mungkin mereka mengetahui bahwa saya melakukan perekaman sehingga gerakannya dibuat sangat serius.

Sementara itu, adik Tarti ingin mengajak ibunda jalan-jalan dengan kursi rodanya. Namun, ibunda menolak. Ternyata ibunda lebih suka duduk manis sambil menyaksikan kaum ibu yang sedang melakukan senam di dalam kolam renang di objek wisata Panorama, Boyolali tersebut.

Pada pukul sepuluh WIB, aktivitas difokuskan untuk mendengarkan detik-detik proklamasi dan kumandang lagu Indonesia Raya. Para pengunjung diimbau untuk khidmat mengikuti detik-detik proklamasi (17/8/25).

Ditulis di Klaten, 20 Agustus 2025

  

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2