Suprihadi SPd
Suprihadi SPd Penulis

Pendidikan SD hingga SMA di Kabupaten Klaten, Jawa Tengah. Kuliah D3 IKIP Negeri Yogyakarta (sekarang UNY) dilanjutkan ke Universitas Terbuka (S1). Bekerja sebagai guru SMA (1987-2004), Kepsek (2004-2017), Pengawas Sekolah jenjang SMP (2017- 2024), dan pensiun PNS sejak 1 Februari 2024.

Selanjutnya

Tutup

Video

Pejabat Peduli Bidang Literasi Tidak Perlu Membuat Iri Hati

27 Agustus 2025   16:41 Diperbarui: 27 Agustus 2025   16:41 127 7 4

Dipercaya Menjadi Pembicara Literasi

Kesempatan emas datang tidak boleh diabaikan. Pada suatu ketika ada anggaran pada Dinas Perpustakaan untuk pembicara terkait literasi. Saya diberi kesempatan lagi untuk tampil. Kali ini bukan sebagai juri tetapi sebagai pembicara. Siapa audiennya? Para bunda literasi di desa dan kelurahan.

Ibu kades dan ibu lurah menjadi peserta dalam kegiatan tersebut. Di kabupaten kami ada empat kecamatan. Saya diminta untuk mengisi acara pada empat kecamatan tersebut. Ada kecamatan Waru, Kecamatan Babulu, Kecamatan Sepaku, dan Kecamatan Penajam. Pada setiap kecamatan saya meminta ada dua pembicara agar ada variasi. 

Hal itu disetujui oleh Ibu E. Saya sangat senang karena permintaan saya dikabulkan. Saya juga bahagia karena dapat mengajak rekan di bawah Dinas Pendidikan untuk ikut berperan. 

Pertimbangan saya sederhana. Dengan mengajak rekan untuk berkolaborasi, kami dapat saling memberikan penguatan. Bahasa kasarnya, kami dapat saling "menyanjung". Hal itu penting agar audiens merasakan bahwa dunia literasi, khususnya tulis menulis itu ada orangnya. Ada yang menekuni di kabupaten kami.

Peran Pejabat Sangat Penting

Untuk meningkatkan literasi, peran pejabat pada Dinas Pendidikan dan Dinas Perpustakaan sangat penting. Jika tidak ada pejabat yang peduli pada bidang literasi, anggaran yang ada hanya digunakan untuk kegiatan seremonial yang tidak berdampak kepada pecinta literasi.    

Keberadaan Ibu E sangat penting dalam kemajuan literasi di kabupaten kami. Tugas beliau bukan hanya berurusan dengan dunia perpustakaan (administarasi). Beliau juga menginginkan para pelajar dan para bunda literasi tertarik untuk menulis buku.

Buku-buku hasil karya mereka dapat dipajang di kantor Dinas Perpustakaan kabupaten. Dengan demikian, karya lokal dapat terekspos di sana. Bukan hanya buku-buku karya orang luar, buku-buku yang ditulis oleh orang lokal dapat dibaca di Perpustakaan Daerah.

Kawan Satu Kantor Tidak perlu Iri Hati

Teman atau kawan satu kantor (waktu itu) tidak ada yang perlu iri hati. Kapasitas mereka berbeda. Untuk kawan yang memiliki kapasitas bidang literasi selalu saya dorong untuk lebih giat. Lebih aktif dan mau tampil menunjukkan kemampuannya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3