Pendidikan SD hingga SMA di Kabupaten Klaten, Jawa Tengah. Kuliah D3 IKIP Negeri Yogyakarta (sekarang UNY) dilanjutkan ke Universitas Terbuka (S1). Bekerja sebagai guru SMA (1987-2004), Kepsek (2004-2017), Pengawas Sekolah jenjang SMP (2017- 2024), dan pensiun PNS sejak 1 Februari 2024.
Gending Lancaran Simpang Lima diperdengarkan kepada penonton sebagai "pemanasan" bahwa mereka sedang berada di gedung pertunjukan kesenian Jawa. Gending atau lagu tersebut dikumandangkan sebagai pengingat bahwa posisi para penonton sedang berada di ruang atau gedung yang menampilkan budaya daerah yang masih dilestarikan.
Sebagian penonton menikmati lagu (gending) yang dikumandangkan. Sebagian penonton lain sedang asyik berfoto ria untuk membuat kenang-kenangan bahwa mereka pernah berada di gedung kesenian yang legendaris.
Pada akhir Gending Lancaran Simpang Lima, suara musik gamelan terdengar lebih cepat dan lebih nyaring suaranya. Hal itu sangat menarik perhatian penonton. Hal itu pula yang menandakan acara pemanasan sudah cukup.
Layar merah yang masih tertutup di panggung menandakan bahwa pertunjukan wayang orang (WO) belum dimulai. Dengan berakhirnya Gending Lancaran Simpang Lima, pertunjukan wayang orang akan segera dimulai.
Ada dua pembawa acara (MC) muncul dari balik layar berwarna merah. Pada awal penampilan, mereka mengucapkan selamat detang dan menyampaikan tata tertib bagi penonton selama menyaksikan pertunjukan.
Selanjutnya, dua pembawa acara itu secara bergantian membacakan lakon atau judul cerita wayang orang beserta para pelaku atau pemainnya. Tidak ketinggalan disebutkan pula sutradara dan para pemain musik gamelan dan nama sang dalang. Meskipun pertunjukan wayang orang, tetap ada dalang yang menyampaikan pengantar cerita sebelum pertunjukan dimulai dan pada saat-saat tertentu yang membutuhkan deskripsi.
Anda pernah menyaksikan pertunjukan wayang orang? kapan terakhir nonton? Jika belum pernah menyaksikan, cobalah sekali-sekali datang ke Gedung Sriwedari Solo. Informasi jadwal pertunjukan dan lakon (judul cerita) ada di media sosial (instagram).
Para pemain wayang orang Sriwedari Solo rata-rata bergelar sarjana, baik sarjana kerawitan maupun sarjana pendidikan. Dengan demikian, usia para pemain wayang orang Sriwedari masih tergolong muda (di bawah 50 tahun). Janganlah membayangkan bahwa pertunjukan wayang orang hanyalah untuk kaum tua.
Janganlah mebayangkan bahwa para pemain wayang orang Sriwedari adalah orang-orang yang sudah lanjut usia. Silakan membuktikan sendiri. Saksikan dengan saksama.
Setelah beberapa kali menyaksikan pertunjukan wayang orang Sriwedari, saya mengamati bahwa banyak inovasi dilakukan. Bukan hanya inovasi pelayanan bagi penonton. Inovasi pertunjukan juga dilakukan.
Teknik lampu (tata cahaya) banyak inovasi. Teknik adegan demi adegan, banyak inovasi. Sutradara wayang orang tentu mengerti selera penonton. Bagaimana mengatur babak demi babak yang memikat tentu sudah dipikirkan.