Suprihadi SPd
Suprihadi SPd Penulis

Pendidikan SD hingga SMA di Kabupaten Klaten, Jawa Tengah. Kuliah D3 IKIP Negeri Yogyakarta (sekarang UNY) dilanjutkan ke Universitas Terbuka (S1). Bekerja sebagai guru SMA (1987-2004), Kepsek (2004-2017), Pengawas Sekolah jenjang SMP (2017- 2024), dan pensiun PNS sejak 1 Februari 2024.

Selanjutnya

Tutup

Video

Pengunjung Berebut "Gunungan" di Halaman Masjid Gede Kauman Yogyakarta

5 September 2025   21:21 Diperbarui: 5 September 2025   21:21 124 2 1

Ada papan penunjuk arah ke Pasar Beringharjo (260 m). Ada papan penunjuk arah ke Taman Parkir Ngabean (1 km). Ada pula papan penunjuk arah ke Benteng Vredeburg yang hanya 150 meter dari Titik Nol Yogyakarta tersebut.

Suasana pagi yang hangat itu memang cukup ramai. Kendaraan roda dua, roda tiga, dan roda empat yang lewat tiada henti. Demikian pula para pejalan kaki. Dengan santai mereka melangkah ke berbagai arah.

Terlanjur Masuk Halaman masjid, Tidak Bisa Keluar

Satu kebutuhan yang tidak dapat saya tunda adalah buang air kecil. Saya tidak dapat menunda terlalu lama. Untuk itu, saya segera menuju masjid Gede Kauman agar dapat ke toilet.

Pada saat saya berjalan menuju ke sana keadaan masih normal. Para pengunjung bebas keluar masuk halaman masjid. Saya agak lama berada di toilet. Selain buang air kecil, saya juga buang air besar sehingga perlu waktu agak lama.

Pada saat saya kembali ke halaman masjid Gede, ternyata pengunjung atau wisatawan sudah diminta menepi. Ada tali pembatas dipasang. Tampak petugas berjaga-jaga di dekat tali pembatas. Bagian tengah halaman dikosongkan. Di sanalah nanti Gunungan akan diletakkan.

Saya merasa terkurung. Keinginan saya untuk menyaksikan iring-iringan prajurit yang di antaranya ada pasukan gajah terpaksa harus dikubur dalam-dalam. Tidak mungkin pasukan gajah akan dibawa masuk ke halaman masjid. Pasukan gajah hanya akan melewati jalan di luar halaman masjid. Hanya pasukan atau prajurit Keraton Yogyakarta yang akan memasuki halaman masjid.

Sebenarnya saya bisa saja keluar halaman masjid tetapi tentu tidak dapat masuk lagi. Pintu sudah ditutup, kecuali pintu untuk lewat iring-iringan Gunungan.

Panitia mengumumkan bahwa Gunungan akan dibagikan di halaman masjid itu. Jika saya keluar dari halaman masjid, tentu tidak dapat menyaksikan prosesi Gunungan dibagi-bagikan. Kalau sudah keluar halaman masjid, tentu tidak boleh masuk lagi. Penjagaan cukup ketat. 

Pengunjung Tidak sabar Mendapatkan Bagian

Pada praktiknya, petugas yang membagikan Gunungan tidak sebanding dengan jumlah pengunjung yang memadati pada sisi utara dan selatan halaman masjid.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5