Suprihadi SPd
Suprihadi SPd Penulis

Pendidikan SD hingga SMA di Kabupaten Klaten, Jawa Tengah. Kuliah D3 IKIP Negeri Yogyakarta (sekarang UNY) dilanjutkan ke Universitas Terbuka (S1). Bekerja sebagai guru SMA (1987-2004), Kepsek (2004-2017), Pengawas Sekolah jenjang SMP (2017- 2024), dan pensiun PNS sejak 1 Februari 2024.

Selanjutnya

Tutup

Video Pilihan

Waduh Hujan Cukup Lama, Apakah akan Banjir Lagi?

25 November 2025   21:03 Diperbarui: 25 November 2025   21:03 94 4 0

Waduh Hujan Cukup Lama, Apakah akan Banjir Lagi?


Pertanyaan setiap kali turun hujan: apakah akan banjir lagi? Demikian kekhawatiran yang selalu berulang setiap turun hujan cukup lama. Jika hujan turun satu jam dalam intensitas tinggi (sangat deras), saya selalu merasa was-was, apakah akan datang banjir lagi?

Wilayah kami adalah daerah perumahan yang padat penduduk. Ada sekitar 300-an rumah. Posisi rumah saya adalah di daerah cekungan bawah. Ibarat sebuah mangkok bakso, posisi rumah saya berada pada cekungan paling bawah dari mangkok tersebut. Itu berarti, pada saat hujan turun, air banyak terkumpul di sekitar rumah saya. Risiko banjir lebih besar dibandingkan dengan rumah-rumah lain yang berada pada posisi lebih tinggi.

Hujan yang turun cukup lama (lebih dari satu jam) dalam intensitas yang tinggi, bisa dipastikan ada genangan air yang cukup banyak dan luas.

Ada dua kondisi yang membuat genangan itu lama bertahan. Pertama, ada sumbatan sampah pada saluran air (parit kecil dan parit besar). Kedua, air laut sedang pasang.

Lokasi perumahan kami cukup dekat dengan bibir pantai di Teluk Balikpapan, sekitar satu kilometer saja. Bisa dibayangkan bila laut sedang pasang, air hujan yang melaju lewat parit kecil (di depan setiap rumah warga) dan parit besar (di tengah perumahan ada satu parit/saluran air/sungai yang membelah perumahan menjadi dua bagian) tidak dapat langsung ke pantai. Air itu akan tertahan pada daerah yang cukup rendah, termasuk di sekitar rumah saya.

Persiapan saat Tidak Hujan

Pada saat hujan tidak turun, saya dan warga sekitar rumah sering melakukan aktivitas membersihkan tanaman liar yang menutupi parit kecil dan parit besar. Selain tanaman liar, sering ada sampah yang nyangkut pada beberapa sisi parit. Jika sampah tidak dibersihkan, aliran air (hujan) akan terhambat. Dampaknya, tentu saja air akan menggenangi daerah yang rendah. Banjir pun tidak terelakkan.

Sampah dan tanaman liar yang kami kumpulkan, sebagian diangkut (diupahkan) pada tukang sampah yang biasa lewat memakai gerobak dorong. Sebagian sampah terpaksa kami bakar. 

Ranting-ranting pohon yang sudah lapuk serta dahan yang cukup mengganggu orang lewat juga kami pangkas. Hal itu untuk mengurangi risiko jika pohon tumbang. Dengan mengurangi dahan dan ranting, beban batang pohon akan berkurang saat tertiup angin.

Pada saat hujan, sering disertai angin yang cukup kencang. Pohon yang terbebani dengan dahan dan ranting yang rimbun, tentu akan berisiko tumbang. Dengan mengurangi cabang-cabang, dahan, dan ranting, batang pohon akan tetap kokoh berdiri saat tertiup angin kencang.

Hal itu pun juga ada pengaruh dari kekuatan akar yang menancap ke tanah. Jika akar kurang kuat menancap ke tanah, risiko pohon tumbang bisa terjadi.

Rumah Ditinggikan Tetap Terancam Banjir 

Seingat saya, sudah dua atau tiga kali rumah kami ditinggikan lantainya. Hal itu untuk mengantisipasi banjir. Namun, para tetangga melakukan hal serupa. Akhirnya, saat hujan turun cukup lama, ancaman banjir tetap mengkhawatirkan.

Pada saat meninggikan lantai rumah, kami sudah berhitung berdasarkan ketinggian air pada saat banjir terakhir. Rupanya, perhitungan itu kurang tepat. Kami tidak memikirkan kondisi rumah tetangga yang juga ditinggikan lantai rumahnya.

Ada yang (ternyata) meninggikan lantai rumahnya lebih tinggi daripada lantai rumah kami yang sudah ditinggikan. Akibatnya, lantai rumah kami lebih rendah daripada lantai rumah tetangga. Ancaman banjir pun tetap mengintai.

Perabotan di Lantai Diminimalisir

Untuk menjaga keamanan, saya selalu berusaha tidak meletakkan barang-barang di lantai. Semua barang (yang mudah basah) harus diletakkan pada posisi yang lebih tinggi. Misalnya, diletakkan di atas lemari pakaian.

Menyimpan barang di atas lemari pakaian (dokpri)
Menyimpan barang di atas lemari pakaian (dokpri)

Di atas lemari perkakas dapur pun tidak luput dari lokasi yang aman untuk "evakuasi" barang-barang yang takut "tenggelam" oleh banjir.

Untung lemari perkakas dapur itu tidak terlalu tinggi sehingga dengan mudah kami dapat meletakkan atau mengambil barang jika diperlukan sewaktu-waktu.

Perkakas dapur yang
Perkakas dapur yang "dievakuasi" di atas lemari kaca (dokpri)

Pengalaman beberapa kali terkena banjir dan menggenangi lantai rumah, kami selalu berusaha mengantisipasi dengan bijak. Satu hal yang sering lengah atau teledor adalah keberadaan lemari buku.

Pada saat musim kemarau, kami sering menata atau mengatur/merapikan buku mulai rak paling atas hingga rak paling bawah. Nah, pada saat turun hujan dengan tiba-tiba dan berlangsung cukup lama, kami sering lupa untuk memindahkan buku-buku pada rak paling bawah.

Rak lemari buku paling bawah sering terendam banjir (dokpri)
Rak lemari buku paling bawah sering terendam banjir (dokpri)

Ketika banjir pada musim sebelumnya, rak paling bawah itu selalu terendam banjir. Sering kami terlambat mengetahuinya. Akibatnya, ada sebagian buku yang basah kuyup dan tidak dapat diselamatkan.

Untuk mengantisipasi musim hujan kali ini, rak bagian paling bawah sengaja kami kosongkan dari buku. Hal itu untuk mengantisipasi jika turun hujan deras dan berlangsung cukup lama.

Kedatangan banjir memang tidak dapat diprediksi. Sering sekali banjir datang pada tengah malam menjelang dini hari. Untuk itu, kami sudah berjaga-jaga jauh hari.

Semoga hujan yang turun cukup lama dan sanagat deras tidak bersamaan dengan air laut pasang. Jika hal itu terjadi, kemungkinan besar, air hujan akan menggenangi rumah kami.

Antisipasi sudah kami lakukan. Bersih-bersih tanaman liar dan bersih-bersih sampah sudah kami lakukan. Kemudian, barang-barang yang ada di lantai sudah kami "evakuasi" ke atas lemari.

Nah, ikhtiar sudah dilakukan. Jika banjir tetap datang, semoga itu sebagai cara untuk membersihkan kotoran atau najis pada tempat-tempat yang tersembunyi.

Biasanya, pada saat air menggenangi lantai rumah, ada sisi-sisi yang jarang kami sapu atau kami pel. Mungkin pada tempat-tempat. itulah terdapat kotoran tahi cicak atau kencing tikus yang tidak terdeteksi.

Usai air surut, kami akan selalu mengepel semua bagian atau sisi lantai, termasuk pada bagian sudut atau pojok-pojok ruangan yang sempit, gelap, dan kurang tersentuh oleh alat kebersihan.

Para pedagang selalu mencari untung
Jika engkau belanja wajib membayar
Musim hujan sedang berlangsung
Mari bersihkan selokan dan tanaman liar

Penajam Paser Utara, 25 November 2025

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3