Ngopi ( baca minum kopi ) sudah menjadi istilah yang akrab ditelinga kita. Tergambar di benak ngumpul bersama beberapa orang teman, rekan, tetangga, saudara dsb. Bahkan ngopi ini sudah mengalami "pelebaran " karena sudah menjadi istilah untuk duduk bersama dan ngobrol meski sebenarnya tidak semua minum kopi. Bagi yang tidak suka minum kopi tetap berlaku juga istilah ngopi ini, saat mengajak seorang teman untuk santai ngobrol pasti mengatakan, " Yuk ngopi2 besok ".
Ngopi sudah identik dengan bertemu dan ngobrol santai, mungkin istilah keren-nya coffe break, coffe morning, dan istilah bahasa inggris lainnya padahal artinya sih ngopi. Belakangan istilah ngopi juga viral, banyak sticker2, meme, video yang beredar di WA, Line dan medsos lainnya tentang ajakan ngopi.
Beberapa yang viral antara lain, " Woyyy ngopi ngapa???!!! " dengan foto pria juga wanita bahkan berbagai profesi. Ada video beberapa tentara di pos jaga dengan berteriak, " Woyyy ngopiiiiii ! ". Ada juga wanita cantik dalam video seperti itu. Yah, ngopi sudah menjadi ikon sebuah kebersamaan.
Menurut sejarah, biji kopi pertama kali ditemukan ribuan tahun yang lalu sekitar 800 SM di Abyssinia, sebuah negara yang kini diperkirakan Ethiopia. Namun pada perkembangan selanjutnya, biji kopi ini memjadi komoditas pedagang arab di Yaman. Di Indonesia budidaya kopi pertama kali pada jaman penjajahan Belanda sekitar tahun 1696 di sekitar Batavia, bibit kopi dibawa dari Malabar, India.
Seiring jaman, kopi menjadi minuman berbagai kelas status sosial di masyarakat Indonesia tentu dengan jenis kopi yang berbeda. Jenis kopi dan pengolahan juga turut mendongkrak harga kopi di pasar. Segelas kopi di Warkop dan segelas kopi di cafe tentu berbeda baik dari segi tempat dan jenis kopi itu sendiri.
Apapun itu, ngopi tetaplah ngopi, sebuah kebersamaan ngumpul dengan teman, sahabat, dan keluarga sambil ngobrol itu essensinya. Paling tidak istilah ngopi menjadi daya rekat untuk silaturahmi baik itu minum kopi beneran atau minum selain kopi.
Woyyy,,,,ngopiiii ngapahhh!!!
