Tabrani Yunis
Tabrani Yunis Guru

Tabrani Yunis adalah Direktur Center for Community Development and Education (CCDE) Banda Aceh, juga sebagai Chief editor majalah POTRET, majalah Anak Cerdas. Gemar menulis dan memfasilitasi berbagai training bagi kaum perempuan.

Selanjutnya

Tutup

Video Pilihan

Bermain, Berbisnis, dan Mengembangkan Potensi Anak

21 Juli 2019   11:32 Diperbarui: 21 Juli 2019   11:43 32 4 1

Ya, ketika mereka sudah memiliki kemampuan berbahasa Inggris yang lancar, maka mereka bisa mengembangkan kemampuan public speaking, membangun keberanian untuk berbicara di depan kamera, yang membentuk sikap percaya diri menjadi kuat. Kedua, lewat kegiatan melakukan review produk tersebut, kedua anak ini sesungguhnya sedang dilatihkan sense of business, kemampuan entrepreneurship dalam bidang marketing. 

Kuncinya, orang tua harus mengatakan kepada mereka, this is one of the ways to promote products. Jadi sambil bermain mereka bisa belajar salah satu proses bisnis atau berwirausaha. 

Sekali lagi, sambil bermain bisa belajar bisnis, sejak usia dini. Lalu, yang ketiga, apa yang dilakukan kedua anak di dalam video ini, mereka bisa mengembangkan potensi yang mereka miliki, seperti kemampuan berbicara, menjelaskan, berbahasa Inggris, berbisnis dan bahkan penggunaan teknologi era ini, karena mereka juga sekaligus membuat video-video sendiri yang kemudian mengajarkan mereka menjadi YouTuber yang andal.

Jadi, sebenarnya setiap orang tua harus jeli dan cerdas dalam memberikan mainan kepada anak-anak di era ini. Sebagaimana kita ketahui bahwa anak-anak generasi sekarang, generasi milenial, generasi  Z  yang hidup di era digital, semakin sulit dipisahkan dengan produk-produk digital. 

Anehnya, semakin banyak pula orang tua yang resah karena kesulitan mengatasi persoalan anak yang addicted dengan gadget, hingga lalai belajar dan tidak bisa mengembangkan potensi anak secara terarah. 

Kondisi ini dirasakan akan menjadi ancaman bagi masa depan anak yang hanya asyik dan sibuk dengan game online dan lainnya. Oleh sebab itu, belumlah begitu terlambat. Orang tua, memang harus cerdas memilih dan memanfaatkan mainan untuk anak-anak. 

Tentu saja hal yang menjadi pertimbangan, bukan hanya atau sekadar menyenangkan hati anak, tetapi bermain, berbisnis dan mengembangkan potensi secara kreatif, innovatif dan produktif. Nah, apakah anda setuju?  Berikan pendapat atau komentar anda

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2