Tabrani Yunis
Tabrani Yunis Guru

Tabrani Yunis adalah Direktur Center for Community Development and Education (CCDE) Banda Aceh, juga sebagai Chief editor majalah POTRET, majalah Anak Cerdas. Gemar menulis dan memfasilitasi berbagai training bagi kaum perempuan.

Selanjutnya

Tutup

Video Pilihan

Bermain, Berbisnis, dan Mengembangkan Potensi Anak

21 Juli 2019   11:32 Diperbarui: 21 Juli 2019   11:43 32 4 1


Oleh Tabrani Yunis

Pagi ini Minggu, seperti biasanya kami sekeluarga banyak menghabiskan waktu di POTRET Gallery, sebuah usaha dagang yang kami lakoni untuk menambah pendapatan atau income yang sekaligus sebagai tempat belajar bagaimana menjalakan usaha atau entrepreneurship bagi kami sekeluarga. 

Dikatakan pembelajaran, karena di POTRET Gallery, aku, isteri dan kedua anakku Ananda Nayla dan Aqila belajar bagaimana membangun, merawat, mengembangkan dan bahkan bagaimana menghadapi tantangan yang bisa mengancam  sebuah usaha atau bisnis.  

Di POTRET Gallery ini pula kedua anak tercinta belajar entrepreneurship sejak dini. Lihat saja apa yang dilakukan oleh dua gadis kecil ini di POTRET Gallery. Kebetulan sedang masuk barang-barang mainan edukatif yang akan dijual kepada individu, maupun PAUD di Aceh.

Tidak dapat dipungkiri bahwa kedua anak teresebut, Ananda Nayla yang berkaos kuning dan Aqila Azalea Tabrani Yunis, yang bergaun pink, sedang bermain. Mereka bermain mainan yang sering disebut sebagai bagian dari mainan edukatif. 

Ya, mereka menjelaskan bahwa itu adalah mainan puzzle 3 dimensi yang mereka dapatkan sebagai hadiah karena mau membuat review salah satu produk mainan yang dijual di POTRET Gallery di jalan Prof. Ali Hasyimi, Pango Raya Banda Aceh itu.  

Bukan saja menjelaskan, tetapi juga harus mampu menggunakan puzzle tersebut hingga selesai. Dengan berhasilnya mereka menjelaskan cara membuat, maka puzzle tersebut akan menjadi milik mereka. Mereka sangat senang, karena berhasil membuat sesuatu dengan puzzle tersebut dan sekaligus bisa memiliki mainan pada waktu bersamaan.

Maka, bila kita saksikan apa yang dilakukan kedua anak tersebut, paling tidak ada tiga aktivitas yang menyenangkan dan menguntungkan bagi mereka. Pertama, mereka bisa bermain dengan produk-produk baru yang masuk ke POTRET Gallery. 

Mereka bermain dengan mainan yang edukatif, karena sambil bermain, mereka melewati sebuah proses bermain dan belajar. Ibarat kata pepatah, sekali merangkuh dayung, dua, tiga pulau terlampaui. Begitu pula dalam aktivitas di atas. Aktivitas bermain adalah aktivitas yang sangat menyenangkan bagi mereka yang masih anak-anak. 

Semakin menyenangkan, karena mereka selalu mendapat mainan baru, namun tidak bisa didapatkan dengan hanya meminta. Mereka harus berusaha melakukan sesuatu yang sekaligus bisa mengembangkan potensi mereka. Potensi yang mereka miliki adalah kemampuan berbahasa Inggris yang mereka peroleh sejak bayi, tanpa belajar di sekolah dan tanpa tinggal di luar negeri. 

Ya, ketika mereka sudah memiliki kemampuan berbahasa Inggris yang lancar, maka mereka bisa mengembangkan kemampuan public speaking, membangun keberanian untuk berbicara di depan kamera, yang membentuk sikap percaya diri menjadi kuat. Kedua, lewat kegiatan melakukan review produk tersebut, kedua anak ini sesungguhnya sedang dilatihkan sense of business, kemampuan entrepreneurship dalam bidang marketing. 

Kuncinya, orang tua harus mengatakan kepada mereka, this is one of the ways to promote products. Jadi sambil bermain mereka bisa belajar salah satu proses bisnis atau berwirausaha. 

Sekali lagi, sambil bermain bisa belajar bisnis, sejak usia dini. Lalu, yang ketiga, apa yang dilakukan kedua anak di dalam video ini, mereka bisa mengembangkan potensi yang mereka miliki, seperti kemampuan berbicara, menjelaskan, berbahasa Inggris, berbisnis dan bahkan penggunaan teknologi era ini, karena mereka juga sekaligus membuat video-video sendiri yang kemudian mengajarkan mereka menjadi YouTuber yang andal.

Jadi, sebenarnya setiap orang tua harus jeli dan cerdas dalam memberikan mainan kepada anak-anak di era ini. Sebagaimana kita ketahui bahwa anak-anak generasi sekarang, generasi milenial, generasi  Z  yang hidup di era digital, semakin sulit dipisahkan dengan produk-produk digital. 

Anehnya, semakin banyak pula orang tua yang resah karena kesulitan mengatasi persoalan anak yang addicted dengan gadget, hingga lalai belajar dan tidak bisa mengembangkan potensi anak secara terarah. 

Kondisi ini dirasakan akan menjadi ancaman bagi masa depan anak yang hanya asyik dan sibuk dengan game online dan lainnya. Oleh sebab itu, belumlah begitu terlambat. Orang tua, memang harus cerdas memilih dan memanfaatkan mainan untuk anak-anak. 

Tentu saja hal yang menjadi pertimbangan, bukan hanya atau sekadar menyenangkan hati anak, tetapi bermain, berbisnis dan mengembangkan potensi secara kreatif, innovatif dan produktif. Nah, apakah anda setuju?  Berikan pendapat atau komentar anda

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2