Saya pertama kali menyadari adanya sarang burung Walet ini, pada Minggu, 31 Januari 2021 yang lalu, atau sekitar dua Minggu yang lalu. Saat itu sarang ini masih sangat kecil. Hanya berupa tempelan lumpur yang mengering pada permukaan bubungan atap rumah.
Hari ini, Minggu, 15 Februari 2021, sarang burung Walet itu sudah semakin membesar. Ternyata, tempelen lumpur yang kini sudah mengering itu berfungsi menjadi semacam dasar atau fondasi sarang. Pada bagian atas lumpur kering, burung Walet melanjutkan bangunan sarangnya dengan rumput-rumput kering yang dijalin rapat sedemikian rupa.
Menariknya lagi, burung Walet ternyata tidak membangun sarangnya seorang diri. Mungkin dia dibantu oleh pasangannya. Hmmm, entahlah.
Mereka terlihat bolak-balik membawa material bangunan sarangnya. Sesekali, mereka tampak enggan mendekat saat menyadari kehadiranku pertama kali.
Setelah beberapa kali mengamati, hari ini aku memilih tempat yang agak tersembunyi untuk dapat merekam sambil duduk di pojok lantai dua rumah. Burung liar ini sangat sensitif dan akan segera bereaksi apabila ada perubahan gerakan, dan bunyi-bunyi yang kita timbulkan.
Apa pun alasannya burung ini membangun sarang di bubungan atap rumah ini, kami memutuskan untuk membiarkannya. Hingga nanti telur-telur yang dierami menetas menjadi beberapa ekor anak burung Walet, penerus generasinya.
Burung Walet yang berinteraksi sudah sedekat ini dengan kita, lagi-lagi, mungkin adalah pertanda bahwa telah terjadi perubahan ekologi yang signifikan di planet tempat tinggal kita, Bumi. Mungkin dulunya, tempat ini adalah lahan tempat tumbuh pohon tempatnya bersarang.
Mari sama-sama lestarikan alam kita.