Wawan Kuswanda
Wawan Kuswanda Guru

Saya seorang guru yang memiliki tekad setiap hari harus membuat sebuah prestasi baik itu untuk diri sendiri maupun untuk orang lain. Moto: Berprestasilah sebelum prestasi itu dilarang, jangan menua tanpa prestasi.

Selanjutnya

Tutup

Video

Youtube vs Tiktok: Pertarungan Besardi Era Video Pendek

21 Juni 2025   02:13 Diperbarui: 21 Juni 2025   02:13 141 2 0

TikTok memang menawarkan kecepatan dan daya viral yang luar biasa. Tapi ada kekhawatiran: video pendek yang terlalu cepat bisa membuat generasi muda sulit fokus dan terbiasa dengan informasi yang serba instan. Di sisi lain, YouTube memberi ruang pembelajaran yang lebih serius, tetapi menghadapi tantangan karena kontennya dianggap terlalu "berat" untuk sebagian pengguna muda.

Keduanya memiliki dampak budaya yang besar. TikTok membentuk tren musik, gaya hidup, bahkan bahasa sehari-hari. Sementara YouTube, tetap menjadi sumber pengetahuan dan hiburan yang mendalam. Di sinilah peran penting literasi digital, agar masyarakat bisa memilih dan menggunakan platform dengan bijak, bukan hanya sebagai konsumen pasif.

Nasib Keduanya: Bukan Siapa Tumbang, Tapi Siapa Berubah

Persaingan ini bukan soal siapa yang akan kalah dan hilang, tetapi siapa yang bisa berubah dan beradaptasi dengan kebutuhan zaman. YouTube punya kekuatan pada komunitas dan konten jangka panjang. TikTok punya kekuatan pada kecepatan dan keterlibatan pengguna. Keduanya bisa tetap hidup, bahkan berkembang, jika mampu menyeimbangkan kreativitas dan tanggung jawab digital.

Bagi kreator konten, ini adalah peluang emas. Ada banyak jalan untuk mengekspresikan diri, baik melalui video pendek yang menghibur maupun video panjang yang menginspirasi. Kuncinya adalah konsisten, relevan, dan tetap berpihak pada kualitas.

YouTube dan TikTok sama-sama berperan besar dalam membentuk wajah dunia digital saat ini. Alih-alih memilih salah satu, kita sebaiknya memahami keunikan masing-masing. Karena pada akhirnya, bukan tentang siapa yang menang atau kalah, tetapi bagaimana keduanya bisa menjadi sarana positif bagi generasi sekarang dan masa depan. (*)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2