https://youtu.be/sP92TBNkNc0?si=6Bqzah-ZC10NrPeE
Kisah Omjay kali ini tentang perjalanan Omjay bersama siswa kelas 8 SMP Labschool Jakarta ke Yogyakarta dari 29 September sampai 3 Oktober 2025.
Serunya Perjalanan Siswa Kelas 8 angkatan 33 SMP Labschool Jakarta: Dari Stasiun Gambir ke Tugu Yogyakarta yang bersejarah.
Jakarta selalu punya cerita, termasuk malam yang riuh di Stasiun Gambir pada Senin, 29 September 2025. Sejak pukul 19.00 WIB, suasana peron kereta api tampak lebih ramai dari biasanya.
Ada puluhan siswa berseragam kaos SMP Labschool Jakarta yang tampak sumringah, membawa koper, ransel, dan semangat membara.
Mereka bukan sekadar bepergian, tapi hendak melaksanakan kegiatan Invita (Industry Visit and Tafakur Alam) ke Yogyakarta.
Bagi anak kelas 8, perjalanan ini adalah pengalaman berharga. Tak hanya belajar di kelas, mereka akan melihat langsung dunia industri, mengunjungi tempat-tempat edukatif, sekaligus merenung dalam kebersamaan di alam terbuka. Tak heran, wajah mereka dipenuhi tawa dan rasa ingin tahu.
Riuh di Stasiun Gambir
Orang tua siswa ikut hadir, mengantar anak-anak tercinta sambil menyelipkan pesan terakhir. Ada yang berpesan jangan lupa sholat, ada pula yang sibuk mengingatkan agar jangan jajan sembarangan. Suasana menjadi heboh ketika para guru pembimbing memanggil siswa untuk berbaris rapi. Satu per satu nama dipanggil, koper ditimbang, dan tiket kereta dicek.
Kereta Eksekutif Taksaka malam menjadi saksi perjalanan panjang menuju Kota Gudeg. Tepat pukul 21.20 WIB, rombongan masuk ke gerbong masing-masing. Gelak tawa, foto-foto selfie, hingga canda ringan terdengar sepanjang perjalanan. Guru pun sesekali mengingatkan agar tetap menjaga ketertiban, meski pada akhirnya ikut larut dalam keceriaan.
Menyusuri Malam di Atas Rel
Bagi sebagian siswa, ini adalah kali pertama naik kereta jarak jauh. Sensasi bergetar, dentuman rel, hingga pemandangan lampu kota yang berkelip dari balik jendela membuat mereka terpesona. Di dalam gerbong, suasana seperti "kelas berjalan". Ada yang sibuk membuka bekal, ada yang memainkan game di gawai, dan ada pula yang langsung merebahkan kursi untuk tidur.
Namun, kelompok siswa yang duduk di dekat jendela tak berhenti bercerita. "Eh, besok kita ke mana dulu ya? Kalau bisa ke Malioboro, aku mau beli batik sama gelang kayu," celetuk salah satu siswa. Yang lain menimpali dengan cerita tentang gudeg legendaris, bakpia, hingga rencana belanja oleh-oleh.
Sementara itu, guru pembimbing duduk sambil tersenyum, sesekali memotret tingkah polah siswa. Bagi mereka, momen seperti ini tak ternilai. Pendidikan sesungguhnya bukan hanya soal buku pelajaran, melainkan juga perjalanan dan pengalaman hidup.
Tiba di Yogyakarta Pukul 03.45 WIB
Waktu terasa cepat berlalu. Pukul 03.45 WIB, suara pengeras suara mengabarkan bahwa kereta Taksaka akan segera memasuki Stasiun Tugu Yogyakarta. Suasana mendadak riuh. Siswa yang tadi terlelap langsung bangun, buru-buru membereskan barang bawaan. Ada yang masih mengucek mata, ada pula yang langsung semangat karena sadar mereka sudah sampai di tujuan.
Begitu pintu kereta terbuka, hawa sejuk Jogja menyambut. Rombongan berjejer menuruni tangga stasiun, sebagian langsung berfoto dengan latar belakang tulisan ikonik "Stasiun Yogyakarta". Walau masih dini hari, semangat mereka tak luntur. Justru semakin membara karena sadar petualangan baru saja dimulai.
Mengapa Perjalanan Ini Berarti?
Invita bukan sekadar wisata biasa. Siswa akan belajar banyak hal dari kunjungan ke industri, memahami bagaimana proses kerja nyata berjalan. Mereka juga akan diajak tafakur alam, merenungkan kebesaran Allah lewat kegiatan outdoor. Perjalanan ini adalah kombinasi dari pembelajaran akademis, spiritual, dan sosial.
Dari Gambir hingga Tugu, perjalanan kereta kali ini bukan hanya menghubungkan dua kota, tapi juga menghubungkan rasa kebersamaan, semangat belajar, dan pengalaman hidup yang akan dikenang selamanya.
Dari stasiun tugu kami langsung menuju masjid syuhada untuk sholat subuh berjamaah. Alhamdulillah masjidnya besar sehingga mampu menampung hampir 300 orang rombongasn SMP Labschool Jakarta.
Ada 7 bus parawisata dari PT. Bimo Transport Indonesia yang menemani kami lengkap dengan supir dan kondektur yang baik hati. Anda bisa membuka website bus pariwisata ini di https://www.bimotransport.com atau telepon whatsaap 08112652466.
Penutup
Stasiun Gambir menjadi titik awal, dan Stasiun Tugu menjadi pintu gerbang menuju seribu cerita di Yogyakarta. Bagi siswa kelas 8 SMP Labschool Jakarta, perjalanan Invita ini akan menjadi kenangan manis yang kelak mereka ceritakan kembali dengan penuh tawa.
Karena pada akhirnya, pendidikan terbaik bukan hanya di dalam kelas, melainkan juga di perjalanan yang penuh pengalaman. Dan malam itu, kereta eksekutif Taksaka telah membawa mereka menuju babak baru: belajar dengan cara yang lebih hidup. Inilah salah satu contoh pembelajaran mendalam.
Salam blogger persahabatan
Wijaya Kusumah - omjay
Guru blogger Indonesia
Blog https://wijayalabs.com