Wijaya Kusumah
Wijaya Kusumah Guru

Teacher, Motivator, Trainer, Writer, Blogger, Fotografer, Father, Pembicara Seminar, dan Workshop Tingkat Nasional. Sering diminta menjadi pembicara atau nara sumber di bidang ICT,Eduprenership, Learning, dan PTK. Wijaya adalah Guru SMP Labschool Jakarta yang doyan ngeblog di http://wijayalabs.com, Wijaya oleh anak didiknya biasa dipanggil "OMJAY". Hatinya telah jatuh cinta dengan kompasiana pada pandangan pertama, sehingga tiada hari tanpa menulis di kompasiana. Kompasiana telah membawanya memiliki hobi menulis yang dulu tak pernah ditekuninya. Pesan Omjay, "Menulislah di blog Kompasiana Sebelum Tidur". HP. 08159155515 email : wijayalabs@gmail.com.

Selanjutnya

Tutup

Video

Guru Penggerak adalah Guru Hebat Masa Kini

28 Februari 2023   17:26 Diperbarui: 1 Maret 2023   00:02 1609 17 10

Ada banyak cara untuk membedakan kesiapan belajar. Tomlinson (2001: 46) mengatakan bahwa merancang pembelajaran mirip dengan menggunakan tombol equalizer pada stereo atau pemutar CD. Untuk mendapatkan kombinasi suara terbaik, biasanya Anda akan menggeser-geser tombol equalizer tersebut terlebih dahulu. 

dokpri
dokpri

Saat Anda mengajar, menyesuaikan “tombol” dengan tepat untuk berbagai kebutuhan murid akan menyamakan peluang mereka untuk mendapatkan materi, jenis kegiatan dan menghasilkan produk belajar yang tepat di kelas Anda. 

Tombol-tombol dalam equalizer tersebut sebenarnya menggambarkan beberapa perspektif yang dapat kita gunakan untuk menentukan tingkat kesiapan belajar siswa atau murid. 

Kesiapan Belajar harus dengan memahami kesiapan belajar murid. Di sini, guru dapat merancang pembelajaran yang variatif berdasarkan kebutuhan murid sesuai dengan hasil pemetaan yang telah didapatkan dari hasil asesmen seperti menggunakan tombol-tombol dalam equezer yang menggambarkan beberapa prespektif yang dapat digunakan untuk menentukan kesiapan belajar murid.

Tugas yang diberikan oleh guru hendaknya dapat membawa siswa atau murid keluar dari zona nyaman mereka sehingga mereka merasa tertantang dengan memperhatikan lingkungan belajar yang tepat dan dukungan yang memadai. 


Saat mengajar di kelas, guru harus menyesuaikan pembelajaran dengan tepat untuk berbagai kebutuhan siswa atau murid dengan demikian menyamakan peluang mereka untuk mendapatkan materi, jenis kegiatan, dan menghasilkan produk belajar yang tepat di kelas. Meeka menemukan kebahagiaan di dalam kelas bersama gurunya.

Ki Hajar Dewantara telah menyampaikan bahwa maksud dari pendidikan adalah menuntun segala kekuatan kodrat yang ada pada anak-anak, agar mereka sebagai  manusia maupun anggota masyarakat dapat mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi-tingginya. 

Sebagai pendidik, guru tentu menyadari bahwa setiap anak adalah unik dan memiliki kodratnya masing-masing. Tugas kita sebagai guru adalah menyediakan lingkungan belajar yang memungkinkan setiap anak untuk dapat tumbuh dan berkembang secara maksimal sesuai dengan kodratnya masing-masing, dan memastikan bahwa dalam prosesnya, anak-anak tersebut merasa selamat dan bahagia.

Setiap murid atau siswa yang duduk di kelas kita adalah individu yang unik dan ini  seharusnya menjadi dasar dari praktik-praktik pembelajaran yang kita lakukan di kelas dan di sekolah, serta menjadi kerangka acuan saat mengevaluasi praktik-praktik pembelajaran kita.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4