Pertemuan ke-15 Kelas GMLD PGRI Tentang Menjelajahi Alam Digital yang Luas

Pertanyaan 2
Siang pak koko SIm,
Di jaman era digital seperti sekarang ini memang sangat membantu guru juga murid untuk lebih berkembang, namun berbeda dengan kondisi yang saya alami. Sy tinggl di pedesaan minumnya akses internet menjadi salah satu penyebab tidak maksimal lainnya pembelajaran berbasis IT sehingga siswanya pun kurang begitu melek terhadap digital.
Bagaimana mensiasati keadaan seperti itu agar siswa saya tidak tertinggal jauh dengan yang lainnya?

Wah untuk menjawab ini memang cukup komplek. tetapi saran saya lakukan saja dulu apa yang bisa kita lakukan. mungkin satu perangkat bisa digunakan bersama-sama terlebih dahulu. Saya pernah membaca ada guru dan siswa yang sengaja pergi ke bukit dekat sekolah untuk dapat mengakses internet. Hal ini menurut saya bahkan bisa digabungkan dengan pengalaman lain di alam. seperti melihat berbagai flora dan fauna, dan sebagainya.

Akan tetapi halangan bukanlah sesuatu yang membuat kita menyerah. Ini ada satu puisi untuk Penanya ke-2, semoga dapat membangkitkan semangat, dan lihat tantangan sebagai sebah peluang.

https://www.kompasiana.com/simchungwei4359/677224a9c925c419114ed4c2/peluang-di-tengah-tantangan

Pertanyaan 3
Bismillah,
Nama   : Yuyun Srimulyati
Asal      : Sumedang - Jawa Barat
Pertanyaan : Dalam dunia pendidikan ada 3 ranah yang selalu dikembangkan. head (kognitif) hand (psikomotorik) dan hearth (kalbu). Sehubungan dengan hal tersebut saya mengemas pertanyaan dengan kado cantik berpita untuk dihaturkan pada koko Sim (pemateri hebat dari Sumedang)
1. Bagaimana teknologi digital mempengaruhi cara belajar dan memperoleh pengetahuan?
2. Bagaimana teknologi digital mempengaruhi kemampuan analitis dan kritis siswa?
3. Bagaimana menentukan batasan etika dalam penggunaan teknologi digital pendidikan?
Sekian dan terima kasih Koko Sim.

Semoga jawabannya memuaskan ya bu,

1.  Cara belajar siswa tentu mengalami perubahan yang cukup signifikan. Ketergantungkan pada peralatan digital ini mempengaruhi pola pelajar siswa. Beberapa siswa cenderung ingin jawaban isntan dan membuat mereka malah berpikir terlebih dahulu. Tetapi bagi para siswa yang sudah memiliki kematangan sosial emosional yang baik, tentu teknologi digital ini menjadi alat untuk meningkatkan akselerasi belajar.

2. jika kita memberikan pengetian dan pengetahuan yang cukup, maka teknologi digital ini akan menjadi salah saty tempat yang tepat dalam melatih logika dan analissi, karena beberapa dikemas dalam bentuk permaian yang interaktif.

3. Nah ini area yang cukup abu-abu kalau menurut saya. Tetapi selama itu tidak bertentagan dengan agama dan norma-norma yang berlaku. maka itu dapat dijadikan batasna etika.

Pesana Koko Sim. Luasnya dunia digital ini perlu kita sikapi dengan bijak, agar kita tidak tersesat di samufra informasi tanpa batas.
Dan tetaplah menjadi manusia pembelejar dalam megikuti arus perubahan. Baik, saya KOKO SIM undur diri, terima kasih atas perhatiannya.  mohon maaf  jika ada salah kata. Terima kasih.

Kirim tulisan atau artikel resume anda ke email omjaylabs@gmail.com, semoga kelak dapat menjadi buku bermutu untuk ditinggalkan kepada anak cucu. Lumayan 20 resume bisa dijadikan buku yang keren.

Demikianlah kisah Omjay kali ini tentang luasnya alam digital. Mohon maaf jika selama membersamai sahabat saya mempunyai kekurangan dan kesalahan. Uluran maaf setulus hati, bagi kesalahan yang mungkin tak sengaja melukai.

Mari bergandengan tangan untuk menyemarakkan literasi di negeri tercinta. Bersama kita pasti bisa menebar warna indah dalam goresan karya.  Selamat sore, sampai berjumpa lagi.nIzinkan saya Mutmainnah sebagai moderator undur diri. 

Wassalamualaikum wr wb. See you next time, sobat GMLD PGRI!