Wijaya Kusumah
Wijaya Kusumah Guru

Teacher, Motivator, Trainer, Writer, Blogger, Fotografer, Father, Pembicara Seminar, dan Workshop Tingkat Nasional. Sering diminta menjadi pembicara atau nara sumber di bidang ICT,Eduprenership, Learning, dan PTK. Siapa membantu guru agar menjadi pribadi yang profesional dan dapat dipercaya. Wijaya adalah Guru SMP Labschool Jakarta yang doyan ngeblog di http://wijayalabs.com, Wijaya oleh anak didiknya biasa dipanggil "OMJAY". Hatinya telah jatuh cinta dengan kompasiana pada pandangan pertama, sehingga tiada hari tanpa menulis di kompasiana. Kompasiana telah membawanya memiliki hobi menulis yang dulu tak pernah ditekuninya. Pesan Omjay, "Menulislah di blog Kompasiana Sebelum Tidur". HP. 08159155515 email : wijayalabs@gmail.com.

Selanjutnya

Tutup

Video Pilihan

Penikaman Imam Masjid Dari Orang Tak Dikenal

27 Agustus 2025   02:13 Diperbarui: 27 Agustus 2025   09:43 206 10 6

Omjay guru blogger indonesia/dokpri
Omjay guru blogger indonesia/dokpri


Seorang kawan alumni himpunan mahasiswa islam atau hmi ikip jakarta mengirimkan video penikaman imam masjid.

https://youtu.be/wHwIGW7XYjY?si=tXfk3ImPGDIrBcrP

Insiden Penikaman Imam Masjid di Morowali Utara: Waspada Upaya Pecah Belah Umat

Morowali Utara, 25 Agustus 2025 -- Suasana Subuh di Masjid Tompira, Kabupaten Morowali Utara, Sulawesi Tengah, berubah mencekam ketika seorang imam masjid menjadi korban penikaman oleh orang tak dikenal

Insiden tragis yang terjadi pada Senin (25/8/2025) ini sontak membuat jamaah sholat Subuh kaget sekaligus berduka mendalam.

Menurut keterangan warga sekitar, pelaku tiba-tiba menyerang imam yang tengah memimpin sholat tanpa alasan jelas. 

Jamaah yang hadir mencoba melerai, namun sang imam sudah lebih dahulu mengalami luka serius. 

Saat ini pihak berwenang tengah melakukan penyelidikan terkait identitas dan motif pelaku. 

Polisi juga memastikan bahwa kejadian ini bukan sekadar tindak kriminal biasa, melainkan harus ditelusuri kemungkinan adanya motif lain yang lebih kompleks.

Doa dan Duka dari Umat

Kabar penikaman imam masjid ini dengan cepat menyebar ke berbagai media sosial dan grup masyarakat. 

Ucapan belasungkawa dan doa untuk korban mengalir deras. Umat Islam di Morowali Utara, khususnya para jamaah Masjid Tompira, merasa kehilangan dan trauma dengan insiden yang terjadi di tengah ibadah suci.

"Innalillahi wainnailaihi raji'un. Kita sangat berduka, ini adalah kejadian yang tidak pernah kita bayangkan terjadi di rumah Allah. Kita berharap pelakunya segera ditangkap dan hukum ditegakkan," ungkap salah satu tokoh masyarakat setempat.

Pentingnya Kewaspadaan Bersama

Peristiwa ini menjadi pengingat bagi kita semua bahwa keamanan tempat ibadah perlu lebih diperhatikan. 

Masjid, gereja, pura, dan rumah ibadah lain seharusnya menjadi tempat yang paling damai, bukan arena kekerasan. 

Namun kenyataan pahit di Morowali Utara menunjukkan bahwa ancaman bisa datang kapan saja, bahkan saat umat sedang bersujud menyembah Tuhannya.

Selain itu, insiden ini menimbulkan kekhawatiran adanya pihak-pihak tertentu yang sengaja ingin menciptakan keresahan dan memecah belah persatuan umat beragama di Indonesia. 

Apalagi, Morowali Utara dikenal sebagai daerah yang memiliki banyak objek kepentingan strategis, baik dari sisi sumber daya alam maupun investasi asing.

Bahaya Politik Pecah Belah

Sejumlah pengamat sosial menilai, insiden seperti ini bisa saja menjadi bagian dari skenario adu domba untuk melemahkan kekuatan umat, khususnya umat Islam yang memiliki basis massa besar di Indonesia. 

Dengan adanya kekerasan di rumah ibadah, rasa curiga dan kebencian dapat dipicu, sehingga masyarakat terpecah belah.

"Kita tidak boleh lengah. Ada pihak-pihak yang merasa terancam dengan bersatunya umat Islam. Karena itu, kejadian seperti ini bisa dimanfaatkan untuk menggiring opini dan menciptakan konflik horizontal. Kita harus tetap tenang, bersatu, dan tidak mudah terprovokasi," ujar salah satu tokoh agama di Sulawesi Tengah.

Merapatkan Barisan

Insiden ini seharusnya menjadi momentum untuk memperkuat ukhuwah Islamiyah dan menjaga persaudaraan antar umat. 

Semua elemen masyarakat perlu merapatkan barisan, meningkatkan kewaspadaan, serta tidak memberikan ruang bagi provokasi dan fitnah yang bisa merusak persatuan bangsa.

Pemerintah daerah dan aparat keamanan diharapkan segera mengambil langkah konkret, baik dalam mengusut tuntas kasus ini maupun memperketat pengamanan di rumah ibadah. 

Dengan demikian, umat dapat kembali merasa aman dalam menjalankan ibadah tanpa dihantui rasa takut.

Penutup

Insiden penikaman imam masjid di Morowali Utara adalah tragedi yang menyayat hati. Namun lebih dari itu, kejadian ini adalah peringatan keras bagi kita semua bahwa upaya pecah belah bisa datang dalam bentuk apa saja. 

Jangan sampai musuh bangsa berhasil menyusupkan kebencian dan perpecahan di tengah masyarakat.

Kini saatnya kita lebih waspada, menjaga persaudaraan, dan menguatkan solidaritas. Karena hanya dengan persatuan, bangsa ini dapat terhindar dari jebakan adu domba yang merugikan umat sekaligus negara.

Salam blogger persahabatan
Wijaya Kusumah - omjay
Guru blogger Indonesia
Blog https://wijayalabs.com

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2