Teacher, Motivator, Trainer, Writer, Blogger, Fotografer, Father, Pembicara Seminar, dan Workshop Tingkat Nasional. Sering diminta menjadi pembicara atau nara sumber di bidang ICT,Eduprenership, Learning, dan PTK. Siapa membantu guru agar menjadi pribadi yang profesional dan dapat dipercaya. Wijaya adalah Guru SMP Labschool Jakarta yang doyan ngeblog di http://wijayalabs.com, Wijaya oleh anak didiknya biasa dipanggil "OMJAY". Hatinya telah jatuh cinta dengan kompasiana pada pandangan pertama, sehingga tiada hari tanpa menulis di kompasiana. Kompasiana telah membawanya memiliki hobi menulis yang dulu tak pernah ditekuninya. Pesan Omjay, "Menulislah di blog Kompasiana Sebelum Tidur". HP. 08159155515 email : wijayalabs@gmail.com.
Kisah Omjay kali ini tentang Shalat Dhuha: Sedekah Ringan yang Menghidupkan Jiwa. Swmoga kita rajin melaksanakan sholat dhuha dan merasakqn manfaatnya. Omjay melaksanakannya sambil makan bersama keluarga di danau abang cisauk suradita tengerang.
https://youtu.be/Lc0xi32dfZk?si=uEjAUKMyR4Ib7ZWL
Setiap manusia yang lahir ke dunia ini membawa amanah besar dari Allah Swt. Tubuh kita terdiri dari ratusan sendi dan tulang yang setiap hari digunakan untuk beraktivitas. Termasuk aktivitas bersama keluarga tercinta.
Menariknya, dalam Islam ada tuntunan khusus untuk "membayar" syukur atas karunia tubuh ini. Sebagaimana disebutkan dalam sebuah hadits sahih riwayat Imam Muslim, Imam Ahmad, dan Imam Abu Dawud:
"Setiap pagi, tiap-tiap sendi tubuh kalian wajib dikeluarkan sedekahnya. Setiap tasbih adalah sedekah, setiap tahmid adalah sedekah, setiap tahlil adalah sedekah, setiap takbir adalah sedekah, amar makruf adalah sedekah, nahi mungkar adalah sedekah. Semua itu bisa diwakili atau diganti dengan dua rakaat shalat Dhuha."
Hadits ini begitu indah sekaligus menenangkan. Betapa Allah Swt tidak pernah membebani hamba-Nya di luar kemampuan. Sedekah yang diwajibkan bagi setiap sendi tidak harus selalu berupa harta. Cukup dengan melafalkan kalimat thayyibah seperti tasbih, tahmid, tahlil, dan takbir, itu sudah bernilai sedekah. Bahkan, dua rakaat shalat Dhuha bisa menjadi pengganti seluruh sedekah itu.
Makna Spiritual Shalat Dhuha
Shalat Dhuha dikerjakan pada waktu pagi setelah matahari naik setinggi tombak, kira-kira pukul 07.00 hingga menjelang waktu Zuhur. Inilah waktu di mana kebanyakan orang sedang sibuk dengan urusan duniawi: bekerja, berdagang, belajar, atau mengurus rumah tangga. Di tengah kesibukan itulah Allah Swt memanggil hamba-Nya untuk sejenak kembali mengingat-Nya.
Secara spiritual, shalat Dhuha bukan hanya ritual tambahan, melainkan latihan untuk mengasah rasa syukur. Orang yang banyak bersyukur akan ditambah kenikmatannya.
Kita diajak merenung: siapa yang menggerakkan tangan kita? Siapa yang membuat kaki ini mampu melangkah? Siapa yang menjaga kesehatan tubuh agar bisa bekerja? Semua itu adalah karunia dari Allah Swt. Dua rakaat shalat Dhuha menjadi tanda bahwa kita tidak lupa pada Sang Pemberi nikmat.