Wijaya Kusumah
Wijaya Kusumah Guru

Teacher, Motivator, Trainer, Writer, Blogger, Fotografer, Father, Pembicara Seminar, dan Workshop Tingkat Nasional. Sering diminta menjadi pembicara atau nara sumber di bidang ICT,Eduprenership, Learning, dan PTK. Siapa membantu guru agar menjadi pribadi yang profesional dan dapat dipercaya. Wijaya adalah Guru SMP Labschool Jakarta yang doyan ngeblog di http://wijayalabs.com, Wijaya oleh anak didiknya biasa dipanggil "OMJAY". Hatinya telah jatuh cinta dengan kompasiana pada pandangan pertama, sehingga tiada hari tanpa menulis di kompasiana. Kompasiana telah membawanya memiliki hobi menulis yang dulu tak pernah ditekuninya. Pesan Omjay, "Menulislah di blog Kompasiana Sebelum Tidur". HP. 08159155515 email : wijayalabs@gmail.com.

Selanjutnya

Tutup

Video Pilihan

Takziah Ke Rumah Pak Bambang Susetiyanto yang Meninggal Mendadak

4 Oktober 2025   06:58 Diperbarui: 4 Oktober 2025   08:35 456 11 7

Pengurus kogtik takziah ke rumah pak bambang/dokpri
Pengurus kogtik takziah ke rumah pak bambang/dokpri

Kabar duka dari pak Bambang Susetyanto ketua kogtik dan igtik pgri yang meninggal mendadak. Inilah kisah Omjay kali ini di kompasiana tercinta.

Selamat Jalan Pak Bambang, Pejuang TIK yang Kami Sayangi dan banggakan. Perjuanganmu akan terus kami lanjutkan hinggal ajal menjemput kami.

Jumat sore yang penuh duka, kami pengurus Komunitas Guru TIK dan KKPI serta Ikatan Guru TIK dan Informatika PGRI menyempatkan diri untuk berkunjung ke rumah duka almarhum Bapak Bambang di kawasan Kebon Jeruk, Jakarta Barat.

Omjay ditemani oleh Bu Betti, Wakil Bendahara KOGTIK, yang dengan setia membawa mobil pribadinya untuk mengantar kami. Juga Bu Wiwin, Kepala Diklat KOGTIK, ikut menemani perjalanan yang penuh kenangan itu. 

Kami bertiga berangkat dari Bekasi dengan hati yang berat. Jalanan Jakarta sore itu padat merayap, kemacetan tak terelakkan, tetapi berkat bantuan Google Maps, akhirnya kami sampai juga di rumah almarhum.

Sementara itu, Pak Tatang, Bendahara KOGTIK, sudah lebih dulu hadir sejak Kamis, 2 Oktober 2025. Beliau bahkan ikut mendampingi proses pemakaman Pak Bambang di TPU Kebon Jeruk. Sangat menyentuh hati ketika mendengar almarhum dimakamkan satu liang dengan mendiang ayahnya. Seakan keduanya dipertemukan kembali dalam keabadian.

Sesampainya di rumah duka, kami disambut oleh keempat anak Pak Bambang. Tatapan mata mereka begitu sayu, seakan menyimpan beban yang amat berat. Kini mereka telah menjadi yatim piatu---tanpa ayah, tanpa ibu. Untunglah ada adik perempuan Pak Bambang yang tinggal bersebelahan, yang masih bisa mendampingi dan memberikan dukungan bagi anak-anaknya.


Kepergian yang Mendadak

Menurut cerita keluarganya, saat itu Pak Bambang sedang menyalakan mobil kesayangan, sebuah Zebra merah yang begitu dekat di hatinya. Tiba-tiba saja beliau terkena serangan jantung dan meninggal di dalam mobil tersebut. Sang tetangga yang menemukan almarhum tak kuasa menahan air mata. Kabar ini sungguh mengejutkan, sebab hanya sehari sebelumnya, pada Rabu 1 Oktober, kami masih sempat rapat online melalui Zoom bersama Epson Indonesia. Siapa sangka, keesokan harinya beliau sudah pergi untuk selamanya.

Mobil zebra pak bambang/dokpri
Mobil zebra pak bambang/dokpri

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2