Wijaya Kusumah
Wijaya Kusumah Guru

Teacher, Motivator, Trainer, Writer, Blogger, Fotografer, Father, Pembicara Seminar, dan Workshop Tingkat Nasional. Sering diminta menjadi pembicara atau nara sumber di bidang ICT,Eduprenership, Learning, dan PTK. Siapa membantu guru agar menjadi pribadi yang profesional dan dapat dipercaya. Wijaya adalah Guru SMP Labschool Jakarta yang doyan ngeblog di http://wijayalabs.com, Wijaya oleh anak didiknya biasa dipanggil "OMJAY". Hatinya telah jatuh cinta dengan kompasiana pada pandangan pertama, sehingga tiada hari tanpa menulis di kompasiana. Kompasiana telah membawanya memiliki hobi menulis yang dulu tak pernah ditekuninya. Pesan Omjay, "Menulislah di blog Kompasiana Sebelum Tidur". HP. 08159155515 email : wijayalabs@gmail.com.

Selanjutnya

Tutup

Video Pilihan

Bersama Unifah Rosyidi PGRI Tetap Utuh dan Semakin Jaya

2 November 2025   07:27 Diperbarui: 2 November 2025   07:29 183 3 2


Info PGRI dalam kisah Omjay kali ini tentang kepemimpinan persatuan guru republik indonesia atau disingkat PGRI.

Ketua umum pb pgri
Ketua umum pb pgri

Bersama Teguh Kita Runtuh, Bersama Unifah Rosyidi PGRI Tetap Utuh dan Semakin Jaya

Oleh: Dr. Wijaya Kusumah, M.Pd (Omjay)
Jakarta, November 2025

Beberapa pekan terakhir, organisasi guru tertua dan terbesar di Indonesia, Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI), tengah diuji oleh dinamika internal yang cukup hangat. Isu Kongres Luar Biasa (KLB) mencuat di sejumlah daerah, diikuti oleh munculnya tokoh-tokoh muda yang ingin membawa semangat pembaruan dalam tubuh organisasi.

Di satu sisi, munculnya semangat muda ini adalah tanda kehidupan demokrasi yang sehat di organisasi profesi. Namun di sisi lain, jika tidak diarahkan dengan bijak, dinamika ini bisa mengancam keutuhan dan kebersamaan guru yang selama ini menjadi kekuatan utama PGRI.

Dalam situasi seperti inilah, kepemimpinan yang tegas namun lembut, kuat namun mengayomi sangat dibutuhkan. Dan sosok itu kini hadir dalam diri Prof. Dr. Unifah Rosyidi, M.Pd., Ketua Umum PB PGRI, yang dengan ketenangan dan kebijaksanaannya mampu menenangkan badai dan mengembalikan arah organisasi pada rel perjuangan yang sesungguhnya.

Kepemimpinan yang Menyatukan

Sejak awal menjabat, Prof. Unifah selalu menekankan bahwa PGRI adalah rumah besar bagi semua guru Indonesia, tanpa memandang latar belakang, jabatan, atau usia. Ia memahami bahwa organisasi sebesar ini akan selalu diwarnai dinamika. Namun baginya, yang utama adalah niat tulus untuk memperjuangkan guru dan pendidikan Indonesia.

Dalam salah satu kesempatan, Prof. Unifah dengan tenang menuturkan:

"Kita ini rumah besar. Wajar kalau ada suara berbeda, tapi jangan sampai suara itu merobohkan rumah kita sendiri. Mari kita jaga marwah PGRI. Jangan rusak keutuhan yang sudah kita bangun dengan penuh perjuangan."

Kata-kata itu menggema dan menyentuh hati banyak guru di seluruh penjuru negeri. Pesan sederhana, namun maknanya dalam: berbeda boleh, memecah jangan.

Kepemimpinan Prof. Unifah bukan hanya dalam kata, tapi nyata dalam tindakan. Ia terus berkeliling daerah, menyapa guru, mendengar aspirasi, dan memperjuangkan hak-hak guru hingga ke tingkat kebijakan nasional. Di masa kepemimpinannya, PGRI menjadi lebih terbuka, komunikatif, dan berwibawa di hadapan pemerintah maupun publik.

Suara Muda, Energi Baru

Di tengah kisruh isu KLB, muncul pula sejumlah tokoh muda PGRI yang menolak keras upaya perpecahan dan justru menginginkan regenerasi yang elegan dan bermartabat. Salah satu di antaranya, Teguh Prasetyo, guru muda dari Yogyakarta, mengatakan:

"Kami para guru muda tidak ingin melihat organisasi ini pecah. Justru kami ingin belajar dari senior-senior yang telah membangun PGRI dengan darah dan air mata. Perubahan boleh, tapi jangan lewat jalan pintas yang melukai."

Pernyataan Teguh menggambarkan semangat baru di kalangan muda --- bukan untuk menggulingkan, tapi untuk melanjutkan perjuangan dengan cara yang lebih kreatif dan kolaboratif. Mereka sadar bahwa perubahan yang sejati tidak bisa lahir dari konflik, tetapi dari sinergi antara pengalaman dan semangat muda.

Prof. Unifah sendiri menyambut baik semangat itu. Beliau berulang kali menegaskan bahwa regenerasi adalah keniscayaan, tetapi harus dilakukan dengan etika organisasi dan rasa hormat kepada pendahulu.

> "PGRI ini bukan milik saya, bukan milik siapa pun, tapi milik guru Indonesia. Mari kita lanjutkan estafet perjuangan dengan damai, dengan cinta, dengan komitmen yang sama: memuliakan profesi guru," ujarnya dengan penuh ketulusan.

PGRI Rumah Kita Bersama

Sejarah mencatat, sejak berdiri pada 25 November 1945, PGRI telah menjadi benteng perjuangan guru dalam mempertahankan hak, martabat, dan kemerdekaan berpikir. Dari masa ke masa, organisasi ini tak pernah lepas dari ujian. Namun selalu ada satu hal yang membuatnya tetap kokoh: persatuan dan keteguhan hati para anggotanya.

Kini, ketika PGRI menghadapi ujian baru dalam bentuk perbedaan pandangan, kita semua --- baik guru senior maupun muda --- harus kembali pada nilai dasar organisasi: solidaritas, integritas, dan loyalitas terhadap perjuangan guru.

Tidak ada kemenangan sejati yang lahir dari perpecahan. Tidak ada kemajuan yang lahir dari ego pribadi. Hanya dengan kebersamaan, PGRI akan terus menjadi organisasi yang utuh dan berwibawa.

Penutup: Bersama Kita Jaga Rumah Guru

Peristiwa KLB dan dinamika yang muncul harus kita maknai sebagai cermin dan pelajaran. Bahwa setiap organisasi besar akan diuji, dan ujian itu justru memperkuat fondasinya jika dihadapi dengan kepala dingin dan hati yang tulus.

Prof. Unifah Rosyidi telah menunjukkan keteladanan kepemimpinan yang patut diteladani: sabar, tangguh, dan selalu mengedepankan keutuhan organisasi di atas kepentingan pribadi. Beliau bukan hanya pemimpin formal, tetapi penjaga rumah besar para guru Indonesia.

Mari kita rawat rumah ini bersama. Jangan biarkan retak karena ambisi. Mari satukan langkah, kuatkan tekad, dan teguhkan hati.

Bersama teguh kita runtuh. Bersama Unifah Rosyidi, PGRI tetap utuh dan semakin jaya.

Salam blogger persahabatan
Wijaya Kusumah - omjay
Guru blogger Indonesia
Blog https://wijayalabs.com

Omjay dan pak parhath/dokpri
Omjay dan pak parhath/dokpri