Teacher, Motivator, Trainer, Writer, Blogger, Fotografer, Father, Pembicara Seminar, dan Workshop Tingkat Nasional. Sering diminta menjadi pembicara atau nara sumber di bidang ICT,Eduprenership, Learning, dan PTK. Siapa membantu guru agar menjadi pribadi yang profesional dan dapat dipercaya. Wijaya adalah Guru SMP Labschool Jakarta yang doyan ngeblog di http://wijayalabs.com, Wijaya oleh anak didiknya biasa dipanggil "OMJAY". Hatinya telah jatuh cinta dengan kompasiana pada pandangan pertama, sehingga tiada hari tanpa menulis di kompasiana. Kompasiana telah membawanya memiliki hobi menulis yang dulu tak pernah ditekuninya. Pesan Omjay, "Menulislah di blog Kompasiana Sebelum Tidur". HP. 08159155515 email : wijayalabs@gmail.com.

Makan Bergizi Gratis: Lebih Banyak Buah dan Sayur, Seperempat Nasi dan Lauk Pauk. Itulah pesan dokter yang meawat Omjay selama Omjay sakit dan dirawat di rumah sakit. OMJAY menjadi sadar pentingnya makan bergizi gratis (MBG) yang diberikan rumah sakit.
Sudah tiga rumah sakit Omjay dirawat inap pakai bpjs kesehatan. Mulai dari rumah sakit imanuel bandung, rumah sakit antam medika pulogadung jakarta timur, dan rumah sakit harum sisma medika kalimalang jakarta timur.
Inilah kisah Omjay yang dituliskan Oleh: Dr. Wijaya Kusumah, M.Pd (Omjay) untuk cerita di Opini kompasiana tercinta. Semoga para pembaca dapat mengambil pelajaran dari apa yang Omjay tuliskan. Semoga bermanfaat, dan terima kasih BPJS kesehatan.
Mengubah Pola Makan, Membangun Generasi Sehat
Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang kini dijalankan pemerintah menjadi langkah strategis dalam menyiapkan generasi Indonesia yang sehat, cerdas, dan produktif. Kebijakan ini bukan sekadar memberi makan, tetapi juga membangun kesadaran gizi sejak usia dini di lingkungan sekolah.
Anak-anak di berbagai daerah kini mulai terbiasa dengan porsi makan sehat: lebih banyak buah dan sayur, seperempat nasi, dan lauk pauk bergizi. Pola sederhana ini mengajarkan keseimbangan --- bahwa tubuh tidak hanya membutuhkan karbohidrat, tapi juga vitamin, mineral, dan protein untuk tumbuh optimal.
Selama ini, banyak keluarga di Indonesia masih berprinsip "yang penting kenyang". Nasi menumpuk, sayur hanya sedikit, buah sering kali tidak tersaji. Padahal, menurut para ahli gizi, porsi sehat seharusnya adalah setengah piring berisi sayur dan buah, seperempat piring nasi, dan seperempat piring lauk berprotein.
Dengan pola seperti ini, anak-anak mendapatkan energi yang cukup tanpa kehilangan kandungan gizi penting untuk tumbuh dan belajar. Anak-anak yang mengonsumsi sayur dan buah secara rutin juga terbukti lebih fokus, jarang sakit, dan memiliki daya tahan tubuh lebih kuat.
Peran Guru dan PGRI dalam Mengawal MBG
Sebagai organisasi profesi guru terbesar dan tertua di Indonesia, Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) memandang program MBG sebagai bagian integral dari pendidikan nasional. Gizi yang baik adalah fondasi dari pembelajaran yang efektif.
Ketua Umum PGRI, Prof. Dr. Unifah Rosyidi, M.Pd, menyampaikan:
"Guru adalah garda terdepan dalam memastikan anak-anak tidak hanya cerdas secara akademik, tetapi juga sehat secara jasmani. Program makan bergizi gratis harus dipahami sebagai bagian dari ekosistem pendidikan yang utuh. PGRI mendukung penuh upaya pemerintah ini dan siap berkolaborasi agar pelaksanaannya benar-benar berdampak di sekolah."
Guru, lanjut Prof. Unifah, tidak hanya mengajar lewat kata, tetapi juga lewat teladan. Dengan ikut mendampingi anak-anak makan sehat di sekolah, guru menanamkan kebiasaan baik yang akan terbawa hingga mereka dewasa.
Sementara itu, Omjay (Dr. Wijaya Kusumah) menambahkan: