Teacher, Motivator, Trainer, Writer, Blogger, Fotografer, Father, Pembicara Seminar, dan Workshop Tingkat Nasional. Sering diminta menjadi pembicara atau nara sumber di bidang ICT,Eduprenership, Learning, dan PTK. Siapa membantu guru agar menjadi pribadi yang profesional dan dapat dipercaya. Wijaya adalah Guru SMP Labschool Jakarta yang doyan ngeblog di http://wijayalabs.com, Wijaya oleh anak didiknya biasa dipanggil "OMJAY". Hatinya telah jatuh cinta dengan kompasiana pada pandangan pertama, sehingga tiada hari tanpa menulis di kompasiana. Kompasiana telah membawanya memiliki hobi menulis yang dulu tak pernah ditekuninya. Pesan Omjay, "Menulislah di blog Kompasiana Sebelum Tidur". HP. 08159155515 email : wijayalabs@gmail.com.
Info OTN atau Olimpiade TIK Nasional sudah menyebar ke seluruh nusantara. Semoga tahun depan lebih meriah lagi. Inilah kisah Omjay kali ini setelah menonton rekaman kegiatan OTN tahun 2025 di ICE BSD Serpong pada 23 sampai 26 Oktober 2025. Omjay sendiri tidak bisa hadir karena sakit.
Mengapa Ada OTN Padahal Sudah Ada OSN?
Oleh: Dr. Wijaya Kusumah, M.Pd (Omjay), Guru Blogger Indonesia
Pertanyaan itu masih teringat jelas dalam benak saya.
"Mengapa ada OTN, padahal sudah ada OSN?"
Kalimat itu saya sampaikan kepada sahabat saya, Bambang Susetyanto, S.Kom, seorang guru TIK asal Indramayu, Jawa Barat, ketika pertama kali kami mengadakan Olimpiade TIK Nasional (OTN) di Aula Gedung A Kemdikbud, Senayan, Jakarta Pusat. Sekarang pak Bambang Susetiyanto sudah meninggal karena terkena serangan jantung. Kami semuanya merasa bersedih kehilangan beliau.
Kala itu, saya Omjay berpikir, bukankah sudah ada Olimpiade Sains Nasional (OSN) untuk bidang-bidang seperti matematika, fisika, kimia, dan biologi? Ajang ini sangat bergengsi di mata publik karena dibiayai oleh negara melalui dana APBN.
Namun, pak Bambang menjawab dengan yakin,
"Kalau anak-anak bisa berkompetisi di bidang sains, mengapa anak-anak yang unggul di bidang teknologi tidak punya wadah yang sama?"
Jawaban itulah yang menjadi awal perjalanan panjang Olimpiade TIK Nasional, atau yang kini akrab disebut OTN. Sebuah ajang kebanggaan guru dan siswa TIK se-Indonesia.
OTN Lahir dari Kegelisahan Guru TIK
Cikal bakal OTN berawal dari kegelisahan para guru TIK dan KKPI di seluruh Indonesia setelah diberlakukannya Kurikulum 2013, di mana mata pelajaran TIK dan KKPI sempat dihapus dari struktur kurikulum.
Saat itu Banyak guru kehilangan jam mengajar, sebagian dipindahkan menjadi petugas laboratorium, dan tak sedikit yang merasa profesinya terpinggirkan. Namun, dari situ justru muncul semangat perjuangan baru. Kami semua akhirnya bersatu.
Para guru TIK bersatu dalam wadah Ikatan Guru TIK dan KKPI (IGTIK-Kogtik) PGRI, bertekad untuk menjaga api TIK tetap menyala. Dari forum diskusi, pelatihan, dan pertemuan daring, lahirlah gagasan besar: mengadakan Olimpiade TIK Nasional (OTN) sebagai ruang kompetisi dan inovasi teknologi.
Kami semua bergotong royong memberikan donasi dari setiap cabang lomba yang digelar dan dari dana patungan inilah OTN masih bisa berlanjut hingga saat ini dan sedang proses kurasi di puspresnas kemdikdasmen.
OTN I: Awal dari Perjuangan
Olimpiade TIK Nasional pertama kali diadakan pada tahun 2017 di Aula Gedung A Kemdikbud, Senayan, Jakarta Pusat.
Acara ini diikuti oleh guru dan siswa dari berbagai provinsi. Meski dengan fasilitas sederhana dan dana swadaya, semangatnya luar biasa.
Saya, Omjay, menjadi saksi langsung bagaimana para guru membawa laptop pribadi, menata ruang lomba, bahkan membuat spanduk sendiri. Semua dilakukan dengan satu niat: menghidupkan kembali semangat TIK di dunia pendidikan.
Dari sinilah sejarah OTN dimulai. Semua bergerak bersama agar tik menjadi mata pelajaran kembali dengan nama informatika.

Perjalanan Sejarah OTN dari Tahun ke Tahun
Berikut perjalanan lengkap Olimpiade TIK Nasional (OTN) dari tahun pertama hingga ketujuh:
1. OTN I (2017) -- Aula Gedung A, Kemdikbud, Senayan, Jakarta
Tema: "TIK untuk Inovasi Pendidikan"
Tonggak pertama gerakan guru TIK nasional di bawah naungan Kogtik dan igtik PGRI.
2. OTN II (2018) -- Hotel Mahajaya, Denpasar, Bali
Tema: "Literasi Digital untuk Semua"
OTN pertama di luar Jakarta, menjadi simbol bahwa semangat TIK telah menembus daerah.
3. OTN III (2019) -- Jakarta Hall Convention Center (JHCC), Senayan, Jakarta
Tema: "TIK Menyatukan Nusantara"
Dihadiri ribuan peserta guru dan siswa dari seluruh provinsi.
Mulai ada lomba desain grafis, coding, dan aplikasi mobile education.
4. OTN IV (2020) -- Hybrid Event Nasional (masa pandemi COVID-19)
Tema: "Digitalisasi Pendidikan di Era Industri 4.0"
Walau pandemi melanda, panitia berhasil menyelenggarakan OTN secara daring dengan partisipasi luar biasa.
5. OTN V (2022) -- Universitas Islam 45 (UNISMA), Bekasi, Jawa Barat
Tema: "Membangun Sekolah Digital di Masa Adaptasi Baru"
Bekerja sama dengan kampus UNISMA, OTN menjadi jembatan antara dunia pendidikan dan teknologi.
6. OTN VI (2023) -- ICE BSD, Serpong, Tangerang Selatan
Tema: "Informatika untuk Semua"
Diselenggarakan dengan megah dan profesional.
Menjadi tonggak sinergi antara guru, siswa, pemerintah, dan industri digital.
7. OTN VII (2024) -- ICE BSD, Serpong, Tangerang Selatan
Tema: "Technology for New Era"
Di bawah kepemimpinan Lilis Juwita dari Majalengka, Jawa Barat,
OTN tampil semakin besar dan berkelas, menjadi ajang nasional yang menginspirasi ribuan peserta.
Sosok Inspiratif: Lilis Juwita dari Majalengka
Salah satu kunci keberhasilan OTN hingga bisa bertahan tujuh kali adalah sosok ibu Lilis Juwita, seorang guru Informatika dari Madrasah Aliyah di Majalengka, Jawa Barat.
Beliau dikenal rendah hati namun tegas, mampu memimpin panitia nasional dengan semangat kolaboratif.
"OTN bukan sekadar lomba, tapi wadah berbagi ilmu dan semangat,"
kata Lilis suatu kali.
Di bawah kepemimpinannya, OTN menjadi lebih inklusif sehingga menjangkau madrasah, pesantren, dan sekolah-sekolah di pelosok yang baru mengenal dunia digital.
Website https://www.otn.or.id
OTN: Lebih dari Sekadar Lomba
Kini, OTN bukan hanya ajang mencari juara, tetapi gerakan literasi digital nasional.
Dalam setiap penyelenggaraan, OTN menampilkan berbagai kegiatan inspiratif, antara lain:
Workshop Nasional Guru TIK dan Informatika
Lomba Coding, Desain Grafis, dan Video Edukasi Digital serta robotik.
Pameran Teknologi dan Media Pembelajaran Inovatif
Pelatihan Kecerdasan Buatan (AI) dan Inovasi Aplikasi Pendidikan
Melalui OTN, ribuan guru dan siswa Indonesia terinspirasi untuk terus berinovasi di bidang teknologi informasi. Kita harus turun tangan dan tidak menunggu kucuran dana dari pemerintah yang sering kurang tepat sasaran.
Refleksi Omjay: Dari Pertanyaan Menjadi Kebanggaan
Kini saya Omjay menjadi paham, pertanyaan saya dulu ternyata memiliki jawaban yang sangat bermakna.
"Mengapa ada OTN padahal sudah ada OSN?"
Jawabannya:
Karena OTN mengisi ruang yang belum tersentuh OSN yaitu ruang teknologi, ruang informatika, ruang masa depan.
OSN menumbuhkan kecerdasan logika dan sains klasik, sementara OTN menumbuhkan kreativitas digital dan inovasi abad ke-21.
OTN adalah bukti nyata bahwa guru TIK Indonesia mampu mencetak generasi unggul yang cakap teknologi, berakhlak mulia, dan siap menghadapi masa depan digital bangsa. Kita bisa melihat videonya yang bertebaran di YouTube dengan mengetik keyword OTN.
Penutup: OTN, Api yang Tak Pernah Padam
Sebagai saksi sejarah sejak awal, saya Omjay bangga melihat bagaimana OTN tumbuh dari aula sederhana di Kemdikbud hingga menjadi perhelatan megah di ICE BSD. Walaupun saya tidak hadir di OTN kedua karena tugas ke Jepang dan OTN ketujuh karena sakit, Omjay terus mengikuti kegiatan OTN hingga yang ketujuh kalinya.
Di tangan guru hebat seperti almarhum bapak Bambang Susetyanto dari Indramayu dan ibu Lilis Juwita dari Majalengka,
Olimpiade TIK Nasional (OTN) akan terus menjadi lentera digital bagi pendidikan Indonesia. Semoga dapat kami lanjutkan perjuangan guru TIK yang telah tiada.
Dan semoga suatu hari nanti, OTN dan OSN dapat berjalan berdampingan dan saling mengisi untuk membentuk generasi muda Indonesia yang cerdas, kreatif, dan berkarakter digital.
"OTN bukan sekadar lomba, tapi gerakan perubahan menuju era baru teknologi pendidikan."
Salam blogger persahabatan
Omjay
Guru blogger Indonesia
Blog https://wijayalabs.com