Teacher, Motivator, Trainer, Writer, Blogger, Fotografer, Father, Pembicara Seminar, dan Workshop Tingkat Nasional. Sering diminta menjadi pembicara atau nara sumber di bidang ICT,Eduprenership, Learning, dan PTK. Siapa membantu guru agar menjadi pribadi yang profesional dan dapat dipercaya. Wijaya adalah Guru SMP Labschool Jakarta yang doyan ngeblog di http://wijayalabs.com, Wijaya oleh anak didiknya biasa dipanggil "OMJAY". Hatinya telah jatuh cinta dengan kompasiana pada pandangan pertama, sehingga tiada hari tanpa menulis di kompasiana. Kompasiana telah membawanya memiliki hobi menulis yang dulu tak pernah ditekuninya. Pesan Omjay, "Menulislah di blog Kompasiana Sebelum Tidur". HP. 08159155515 email : wijayalabs@gmail.com.

Kisah omjay kali ini tentang harapan guru indonesia agar presiden Prabowo Subianto hadir di hari ulang tahun PGRI yang ke-80.
Guru Se-Indonesia Berharap Presiden Prabowo Hadir di HUT PGRI ke-80: Sebuah Seruan dari Hati para Pendidik.
Oleh Dr. Wijaya Kusumah, M.Pd
(Pengurus APKS Pusat PGRI / Ketua Umum KOGTIK)
Ada satu harapan yang hari-hari ini menggema dari Sabang sampai Merauke, dari ruang guru di kota besar hingga kelas-kelas sederhana di pedalaman nusantara. Harapan itu sederhana, namun penuh makna: guru-guru Indonesia ingin Presiden Prabowo Subianto hadir dalam peringatan HUT PGRI ke-80 di Jakarta.
Mengapa harapan ini begitu kuat? Karena bagi guru, kehadiran seorang presiden bukan sekadar simbol. Ia adalah tanda penghargaan, tanda hubungan batin, dan pengakuan bahwa negara berdiri bersama para pendidik yang setiap hari mengabdi tanpa pamrih.
Delapan Puluh Tahun Perjuangan, Delapan Puluh Tahun Kesetiaan Guru
Organisasi PGRI telah berdiri sejak 1945---organisasi yang lahir bahkan sebelum Republik ini benar-benar kukuh berdiri. Selama 80 tahun, guru berdiri di garis terdepan, menjaga akal dan karakter bangsa, meski sering kali hidup dalam tekanan, keterbatasan, dan kebijakan yang berubah-ubah.
Tahun 2025 adalah tahun yang istimewa:
PGRI mencapai usia 80 tahun, usia yang tidak hanya panjang, tetapi menjadi bukti daya tahan perjuangan para pendidik.
Karena itu, ketika para guru menyampaikan harapan agar Presiden Prabowo hadir di acara puncak HUT PGRI ke-80 di Britama Arena, Kelapa Gading, Jakarta, itu bukan sekadar undangan seremonial.
Itu adalah panggilan dari hati.
Prabowo dan Guru: Hubungan yang Sudah Terjalin Sejak Awal
Sejak masa kampanye hingga setelah dilantik, Presiden Prabowo berulang kali menegaskan bahwa ia ingin meningkatkan kesejahteraan guru, memperbaiki kualitas pendidikan, dan memberi perhatian lebih besar pada profesi pendidik.
Pernyataan itu seperti angin segar bagi para guru, apalagi di tengah berbagai masalah seperti:
carut-marut status honorer,
linieritas yang membingungkan,
kesejahteraan guru swasta yang masih rendah,
serta beban administrasi yang tak kunjung ringan.
Maka ketika guru berharap Presiden hadir, ini bukan sekadar formalitas.
Ini adalah bentuk keyakinan bahwa Prabowo adalah pemimpin yang mau hadir dan mendengar.
Sebuah Momen yang Dinanti: Presiden di Hadapan Seratus Ribu Guru
Bayangkan suasana 29 November 2025 nanti.
Britama Arena yang megah dipenuhi guru dari berbagai daerah. Ada yang datang naik pesawat, ada yang menempuh perjalanan darat dua hari penuh, ada pula yang patungan ongkos hanya demi hadir pada hari bersejarah itu.
Lalu di tengah lautan guru itu, Presiden Prabowo berdiri di panggung memberi sambutan.
Panggilan "Bapak Presiden" menggema, bukan karena formalitas, tetapi karena rasa hormat.
Kalau momen ini benar-benar terjadi, ia akan menjadi salah satu penanda sejarah:
Pertemuan Presiden Indonesia dengan para guru di HUT PGRI ke-80.
Momen yang akan selalu dikenang dan menjadi catatan emas di dunia pendidikan.
Mengapa Kehadiran Presiden Begitu Penting?
1. Simbol penghargaan negara kepada guru
Guru sering merasa menjadi garda terdepan yang tidak terlihat. Dengan Presiden hadir, guru merasa negara benar-benar ada untuk mereka.
2. Membangkitkan moral dan semangat guru
Setelah pandemi, digitalisasi, kurikulum baru, dan berbagai tekanan, guru sangat membutuhkan momentum penyemangat.
3. Memberi sinyal kuat bahwa pendidikan adalah prioritas nasional
Kehadiran presiden akan menjadi bukti bahwa pemerintah menjadikan pendidikan sebagai wajah perubahan Indonesia.
4. Menegaskan kembali komitmen perbaikan kesejahteraan guru
Guru honorer, guru swasta, guru di daerah 3T, semua berharap didengar langsung oleh pemimpin negaranya.
Viral di Media Sosial: Suara Guru Makin Bergema
Dalam beberapa hari terakhir, unggahan video di Kompasiana berjudul
"Seluruh Guru dan Anggota PGRI Berharap Presiden Prabowo Subianto Hadir di HUT PGRI yang ke-80 di Jakarta"
telah beredar luas. Para guru membagikannya di WhatsApp, Facebook, Instagram, bahkan TikTok.
Hashtag seperti:
#PrabowoDiHUTPGRI80
#GuruMengundangPresiden
#PGRI80Tahun
mulai berseliweran di media sosial para pendidik.
Ini bukan gerakan politik. Ini bukan kampanye.
Ini adalah aspirasi murni dari para pendidik Indonesia.
Pesan Para Guru untuk Presiden Prabowo
Jika digambarkan dengan kata-kata yang paling sederhana, harapan guru adalah:
> "Datanglah, Pak Presiden. Kami ingin Bapak hadir di tengah kami.
Kami ingin didengar. Kami ingin dihargai. Kami ingin menunjukkan bahwa guru Indonesia tetap setia menjaga masa depan bangsa."
Tidak ada tuntutan berlebihan.
Tidak ada agenda tersembunyi.
Hanya sebuah harapan, sederhana namun tulus.
Apakah Presiden Akan Datang?
Kita semua berharap demikian.
PGRI sudah menyampaikan undangan resmi.
Pengurus dari pusat hingga daerah mendukung penuh.
Guru-guru terus menyuarakan harapan mereka.
Jika Presiden Prabowo hadir, itu akan menjadi sejarah besar.
Jika beliau tidak hadir, guru tentu tetap menghormati.
Namun, jika kehadiran itu terwujud...
Indonesia akan melihat bahwa Presiden bersama para guru --- bukan hanya dalam janji, tetapi dalam kenyataan.
Penutup: Suara Guru Adalah Suara Masa Depan Bangsa
Saya menulis artikel ini bukan untuk kepentingan pribadi, bukan pula untuk kepentingan politik. Saya menulis sebagai seorang guru, seorang pendidik, dan anggota PGRI yang telah 80 tahun menjaga marwah profesi ini.
Dan saya ingin menyampaikan satu pesan sederhana:
"Pak Presiden, datanglah.
Guru-guru Indonesia menunggu Bapak."
Jika Anda membaca artikel ini, mari bantu sebarkan.
Bagikan di media sosial Anda.
Sampaikan dengan sopan, penuh hormat, dan penuh harapan.
Karena suara guru adalah suara masa depan bangsa.
Dan masa depan Indonesia akan lebih kuat jika pemimpinnya hadir untuk mereka.
Salam blogger persahabatan
Wijaya Kusumah - omjay
Guru blogger indonesia
Blog https://wijayalabs.com
Cc: Prabowo Subianto
