Erri Subakti
Erri Subakti Penulis

Socio Culture Analyst

Selanjutnya

Tutup

Video Pilihan

Kasus Penculikan dan Penghilangan Orang 97-98 Tak Kunjung Tuntas Secara Politik

3 Agustus 2024   21:30 Diperbarui: 3 Agustus 2024   21:40 508 8 2

dok. pribadi
dok. pribadi

#KAWANHERMANBIMO siang tadi di LBH Jakarta menggelar pemutaran film dokumenter berjudul "Yang tak pernah Hilang", Sabtu 3/8/2024.

Film ini mengetengahkan soal penculikan dan penghilangan para aktivis di masa orde baru khususnya di tahun 97-98, Herman Hendrawan dan Petrus Bima Anugrah yang hingga kini tak ada jejaknya setelah mereka diculik secara paksa oleh kaki tangan rezim saat itu.

Film dokumenter "Yang tak pernah Hilang", diproduseri oleh Dandik Katjasungkana, Koordinator Ikatan Keluarga Orang Hilang (IKOHI) Jawa Timur. Film ini disutradarai oleh Hari Nugroho awalnya, sebelum alm. meninggal dunia pada 2020, lalu dilanjutkan oleh Anton Subandrio.

Jika ada yang kerap mengatakan "ah sudahlah itu masa lalu" dsb. Sesungguhnya tidak pernah paham bahwa ketidaktuntasan itu bukanlah dendam, melainkan tanggung jawab kejelasan akan ke mana dan di mana orang-orang para aktivis itu yang tak pernah kembali. Jika memang sudah meninggal, di mana "kubur"nya atau "dihilangkannya".

Para keluarga korban kasus pelanggaran HAM berat tentu bisa mengikhlaskan anak/adik/kakak/kerabat yang "hilang" tanpa bekas tersebut. Namun  kejelasan secara politik dari pemerintah, siapapun rezimnya adalah sebuah tanggung jawab yang harus dilaksanakan.

Sampai sekarang negara enggan mengadili para pelaku yang terlibat dalam kasus pelanggaran HAM berat ini dan tak kunjung mencari para korban yang masih hilang 26 tahun lalu itu.

Setelah 26 tahun reformasi, ternyata "setan-setan politik orde baru" masih asik berjoged-joged di hadapan rakyat. Menyembunyikan rekam jejak masa lalu yang kelam sebagai pelaku penghilangan paksa aktivis 97/98.

Film dokumenter ini hanya sepotong kecil fakta atas pelanggaran HAM berat di masa orde baru. Herman Hendrawan dan Bima Petrus adalah 2 aktivis dari 13 orang aktivis yang masih "hilang" sampai sekarang.