Tak lama berselang, panitia masjid mengumumkan persiapan untuk segera menunaikan shalat Idulfitri.
Usai shalat sunah Idulfitri sebanyak dua raka'at, dilanjutkan dengan khutbah Idulfitri yang disampaikan oleh Ketua Presedium Forum Silaturahmi Pondok Pesantren (FSPP) Kabupaten Pandeglang KH. Ade Ibrohim.
Diantara khutbahnya, KH. Ade Ibrohim mengajak jamaah kaum muslimin untuk senantiasa meningkatkan taqwa kepada Allah SWT. lantaran ketaqwaan itulah esensi dan intisari dari puasa Ramadan.
Selanjutnya, ketaqwaan itu harus dijaga kapan dan dimanapun. Termasuk berlaku jujur dalam berkata, mampu menjaga amanah, dan tenang serta teduhnya jiwa sebagai ciri-ciri orang-orang yang bertaqwa.
Lain itu, ketaqwaan juga diwujudkan dengan perilaku santun dan lembut dalam bertutur kata, tidak kasar, akrab, dan ramah ketika diajak bicara, menyenangkan bagi orang yang diajak bicara dan murah senyum, memudahkan urusan orang lain, dan tidak mempersulit. Itulah intisari dari orang yang berpuasa selama sebulan penuh.
"Intinya dengan berpuasa akan terlahirlah akhlak-akhlak yang terpuji, akhlak yang Allah Rido'i," tutur KH. Ade Ibrohim.
Tampak ribuan jamaah khusuk mendengarkan khutbah tersebut. Jamaah nampak duduk bersila memenuhi shaf masjid dan memadati jalan raya sebagai bentuk ungkapan rasa syukur lantaran masih diberi nikmat usia dan kesehatan sehingga bisa melaksanakan Idulfitri.
Setelah melaksanakan shalat dan mendengarkan khutbah Idulfitri, momen yang sangat sakral di pagi hari itu adalah saling maaf bermaafan diantara seluruh jemaah yang hadir.
Momen kebersamaan seperti ini yang sangat langka untuk dilakukan.
Semoga puasa kita selama sebulan menjadi bentuk pembersihan hati. Sehingga saat Idulfitri tiba, maka hati akan lebih luas untuk memaafkan.
Semoga hati yang bersih senantiasa mengelilingi kita setiap saat!
Salam Literasi,