Guru di SMAN 9 Kota Bekasi yang tertarik menulis di Kompasiana. Penulis reflektif, dan pengamat kehidupan sosial sehari-hari. Menulis bagi saya adalah cara merekam jejak, menjaga kenangan, sekaligus mengolah ulang pengalaman menjadi gagasan yang lebih jernih. Saya tumbuh dari kisah pasar tradisional, sawah, dan gunung yang menjadi latar masa kecil di Cisalak-Subang. Kini, keseharian sebagai guru membuat saya dekat dengan cerita murid, dunia pendidikan, serta perubahan sosial yang terjadi di sekitar kita. Di Kompasiana, saya banyak menulis tentang: pendidikan yang manusiawi, dinamika sosial budaya, kenangan kecil yang membentuk cara pandang, serta fenomena keseharian seperti kafe, pasar, hujan, dan keluarga. Saya punya prinsip tulisan yang baik bukan hanya menyampaikan pendapat, tetapi juga mengajak pembaca berhenti sejenak untuk merenung, tersenyum, atau tergerak untuk berubah.
Dengan mengikuti kiat di atas diharap pembaca akan ikut larut mengikuti perasaan yang kita gambarkan, sebagaimana audiens pada video di atas yang terbawa larut perasaan Si Pembicara.
Sebagai catatan jangan salah menempatkan emosi, apabila mood kita sedang sedih jangan menulis hal yang menggembirakan dan berlaku sebaliknya. Apabila hal ini dipaksakan maka akan menyulitkan tulisan kita sendiri.
Selanjutnya dalam menulis, jangan ragu dalam menuangkan ide. Tulis saja apa yang terlintas, semakin terbiasa maka kegiatan menulis akan terasa lebih menyenangkan dan membuat kita ketagihan.
- Libatkan panca indera.
"Dengan tutur kata mengalir, ditambah sorot mata yang berkaca-kaca dan intonasi turun naik mengikuti ritme diksi yang coba disusunnya.
Suasana begitu hening, larut, dan terhanyut, terbawa aura perpisahan kelas XII angkatan 22 SMAN 9 Bekasi tahun 2022 yang lalu. Semua hadirin terbawa suasana bahkan beberapa siswi terisak menahan tangisnya, menyeka air mata yang memaksa keluar dari sudut kelopak mata"
Bagaimana cerita selanjutnya?
Nah bagaimana saat kita membaca paragraf di atas?
Tentu kita juga merasakan apa yang dirasakan audiens bukan?
Jadikan tulisan kita memiliki rasa haru, melalui melihat, mendengar, membau. Libatkan semua panca indera.