agus hendrawan
agus hendrawan Guru

Guru di SMAN 9 Kota Bekasi yang tertarik menulis di Kompasiana. Penulis reflektif, dan pengamat kehidupan sosial sehari-hari. Menulis bagi saya adalah cara merekam jejak, menjaga kenangan, sekaligus mengolah ulang pengalaman menjadi gagasan yang lebih jernih. Saya tumbuh dari kisah pasar tradisional, sawah, dan gunung yang menjadi latar masa kecil di Cisalak-Subang. Kini, keseharian sebagai guru membuat saya dekat dengan cerita murid, dunia pendidikan, serta perubahan sosial yang terjadi di sekitar kita. Di Kompasiana, saya banyak menulis tentang: pendidikan yang manusiawi, dinamika sosial budaya, kenangan kecil yang membentuk cara pandang, serta fenomena keseharian seperti kafe, pasar, hujan, dan keluarga. Saya punya prinsip tulisan yang baik bukan hanya menyampaikan pendapat, tetapi juga mengajak pembaca berhenti sejenak untuk merenung, tersenyum, atau tergerak untuk berubah.

Selanjutnya

Tutup

Video Pilihan

Siapa Tega Buang Kucing Peliharaan?

17 Februari 2024   16:34 Diperbarui: 17 Februari 2024   23:38 952 6 0

Kucing yang hidup tanpa pemilik di sekitar sekolah dapat menimbulkan berbagai masalah. Mereka mungkin kesulitan mendapatkan makanan yang cukup, dapat terinfeksi penyakit, dan menjadi korban kecelakaan lalu lintas. Selain itu, keberadaan kucing liar juga bisa mengganggu ketertiban lingkungan sekolah.

3. Peran Masyarakat dan Sekolah

Masyarakat dan sekolah memiliki peran penting dalam penanganan masalah ini. Kampanye sosialisasi tentang tanggung jawab sebagai pemilik hewan perlu ditingkatkan. Sekolah dapat berperan sebagai pusat informasi dan advokasi untuk perlindungan hewan.

4. Program Adopsi dan Sterilisasi

Salah satu solusi yang dapat diambil adalah program adopsi untuk memberikan kesempatan kedua bagi kucing yang ditinggalkan. Selain itu, sterilisasi kucing liar dapat membantu mengendalikan populasi dan mencegah lebih banyak kucing yang berkeliaran.

5. Pendidikan Pemeliharaan Hewan di Sekolah

Menyelenggarakan program pendidikan mengenai tanggung jawab sebagai pemilik hewan sejak dini dapat membentuk sikap peduli terhadap binatang. Dengan demikian, generasi muda dapat menjadi agen perubahan untuk kehidupan hewan yang lebih baik.

6. Kerjasama dengan Instansi Terkait

Adakah pusat perlindungan hewan setempat untuk mengatasi masalah kucing liar. Pusat perlindungan hewan dapat memberikan bantuan dalam sterilisasi, adopsi, dan perawatan kesehatan.

7. Penegakan Hukum (Regulasi) Terhadap Pembuangan Hewan

Sudah saatnya Pemerintah membuat regulasi yang mengatur penegakan hukum yang ketat terhadap pemilik yang membuang hewan dengan tidak bertanggung jawab. Ini dapat menjadi deterrent bagi orang-orang yang cenderung membuang hewan secara sembarangan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4