Pendidikan, menulis, berita, video, film, photografi, sinematografi, alam, perjalanan.
Waduk Jatigede, adalah sebuah bendungan di tengah keindahan alam Kabupaten Sumedang, Jawa Barat.
Begitu memasuki kawasan waduk, kita disambut oleh panorama air biru yang tenang membentang luas, diapit oleh pegunungan hijau nan indah.
Dibangun untuk mengendalikan banjir, menyediakan pasokan air untuk irigasi, dan menghasilkan listrik tenaga air, waduk ini adalah contoh nyata pemanfaatan sumber daya alam yang berkelanjutan.
Selain keindahan alam dan manfaatnya, Waduk Jatigede menawarkan berbagai aktivitas rekreasi dan wisata.
Waduk Jatigede juga tentunya memberikan dampak positif bagi masyarakat sekitar, baik dalam hal ekonomi maupun pembangunan infrastruktur. Ini dibuktikan dengan pembangunan Mesjid Al-Kamil, Menara Kujang Kembar, dan Jembatan. Sebagai simbol kebudayaan Sunda dan pengorbanan masyarakat Sumedang.
Berikut adalah kutipan-kutipan tentang Waduk Jatigede yang saya dapati ketika mengunjungi menara Kujang Sepasangnya, semua informasi tentang Waduk Jatigede bisa kita baca disini:
"Menara Kujang Sepasang selain destinasi wisata bisa jadi ruang penampilan beragam seni tradisi, juga pengkajian dinamika pemikiran budaya Sunda, keberadaan Menara Kujang Sepasang akan menjadi satu-satunya destinasi wisata yang berbasis budaya Sunda di Tanah Air.
Bagi komunitas seni dan budaya di Sumedang dan sekitarnya, keberadaan Menara Kujang Sepasang membuka peluang adanya ruang berekspresi yang bisa meningkatkan taraf hidup seniman.
Mereka para seniman khususnya daerah setempat siap melibatkan diri dalam pengelolaan program di Menara Kujang Sepasang. _(Tatang Sobana, Ketua Dewan Kebudayaan Kab. Sumedang)
"Meski memiliki Insun Medal Insun Madangan (Aku Lahir Aku Menerangi), namun pembangunan Bendungan Jatigede adalah hutang modal pemerintah pada pengorbanan warga Sumedang. Tidak cukup kampung halaman yang ditenggelamkan, mereka juga dimiskinkan karena kehilangan mata pencaharian. Ada trauma kesedihan dan putus asa karena merasa disia-siakan.
Menara Kujang Sepasang adalah usaha mengubah trauma kesedihan itu menjadi harapan. Destinasi wisata ini akan menjadi magnet dan ikon Sumedang. Kelak orang akan merasa belum pernah mengunjungi Sumedang, jika belum melancong ke Menara Kujang Sepasang. Dari sinilah menggeliatnya pertumbuhan ekonomi dan energi kreatif warga. Tidak ada lagi kesedihan dan perasaan disia-siakan. Di depan mereka kini terhampar menara harapan, seperti kemegahan budaya Sunda yang disimbolkan Menara Kembar Kujang Sepasang. _(Dony Ahmad Munir, Bupati Sumedang)
"Warga Sumedang berkorban dalam proyek Jati Gede belasan tahun lalu. Ironis air proyek bendungan ini tidak dinikmati oleh mereka "geus mah kami teh digusur, caina kubatur" . Sebagai Gubernur saya dihadapkan pada dua pilihan. Antara diam saja atau mengambil inisiatif melakukan sesuatu. Selalu begitu kodrat seorang Pemimpin. Diam tidak berani mengambil resiko, atau Bismillah melakukan sesuatu dengan berbagai konsekuensinya.
Saya selalu mengambil pilihan yang kedua. Bagi saya, seburuk-buruknya Pemimpin adalah yang cicing wae. Tidak berani mengambil keputusan. Lebih baik mengambil keputusan yang mungkin keliru namun bisa diperbaiki, dari pada berdiam diri ditengah kesusahan rakyat karena ingin cari aman.
Maka di tempat yang sangat indah ini saya memutuskan menciptakan potensi ekonomi lokal yang mudah dan masuk akal, yakni Pariwisata. Potensi ekonomi yang bisa dinikmati oleh warga Sumedang, yang juga terhubung dengan fenomena baru dalam sepuluh tahun terakhir ini, yaitu foto-foto ekonomi atau selfie ekonomi. Dalam paya melahirkan tujuan ekonominya, tujuan itu berpijak pada penggalian spirit budaya Sunda, agama dan teknologi. _ (Ridwan Kamil, Gubernur Jawa Barat)
"Nyoreang mangsa katukang budaya Sunda itu gilang-gemilang. Kita memaknai kegemilangan masa silam itu bukan hanya untuk hari ini, namun juga demi menjemput masa depan. Dan itulah yang dipresentasikan oleh Kujang Sepasang. Menara Kujang Sepasang, Mesjid Al-Kamil, dan Jembatan. Ketiganya bukan ujug-ujug.
Ketiganya dirancang sebagai paduan ikon nilai semangat budaya Sunda yang monumental. Kujang simbol budaya, masjid simbol agama, dan jembatan itu representasi teknologi. Dengan budaya kita kukuh berpijak di Bumi, dengan teknologi kita melangit menjelajahi keluasan, dengan agama kita berkah. Dina budaya urang napak, tina teknologi urang ngapak, ku agama urang mapag. _ (Herman Suyatman, Sekda Kab. Sumedang)
The Lodge Group adalah perusahaan dibidang industri Pariwisata dan Perhotelan yang didirikan tahun 2015.
Tujuan kami:
Jadi, apakah Anda tertarik untuk mengunjungi Waduk Jatigede?
Mari kita jadikan kunjungan kita menjadi momen yang istimewa, selamat menonton semoga menjadi inspirasi.