Guru di SMAN 9 Kota Bekasi yang tertarik menulis di Kompasiana. Penulis reflektif, dan pengamat kehidupan sosial sehari-hari. Menulis bagi saya adalah cara merekam jejak, menjaga kenangan, sekaligus mengolah ulang pengalaman menjadi gagasan yang lebih jernih. Saya tumbuh dari kisah pasar tradisional, sawah, dan gunung yang menjadi latar masa kecil di Cisalak-Subang. Kini, keseharian sebagai guru membuat saya dekat dengan cerita murid, dunia pendidikan, serta perubahan sosial yang terjadi di sekitar kita. Di Kompasiana, saya banyak menulis tentang: pendidikan yang manusiawi, dinamika sosial budaya, kenangan kecil yang membentuk cara pandang, serta fenomena keseharian seperti kafe, pasar, hujan, dan keluarga. Saya punya prinsip tulisan yang baik bukan hanya menyampaikan pendapat, tetapi juga mengajak pembaca berhenti sejenak untuk merenung, tersenyum, atau tergerak untuk berubah.


Adalah cerita panjang tentang seorang ulama yang tak kenal lelah memperjuangkan kebenaran dan keadilan. Abah Anom, demikian ia akrab dipanggil, adalah sebuah nama dalam sejarah, simbol keberanian dan kesetiaan pada nilai-nilai agama dan bangsa.
Lahir pada 1 Januari 1915, Abah Anom mewarisi kealiman dan keberanian dari ayahnya, Syekh Abdullah Mubarok bin Nur Muhammad, yang dengan gagah berani mendirikan Pondok Pesantren Suryalaya.
Ujian mulai datang saat Abah Anom mulai mengemban tanggung jawab penuh atas pesantren, Indonesia berada dalam pusaran konflik politik yang mengancam kestabilan dan kedamaian. Darul Islam (DI/TII), sebuah gerakan yang menentang pemerintahan Republik Indonesia, menjadi ancaman nyata bagi NKRI, pesantren Suryalaya pun sering menjadi sasaran dan intimidasi.
Tetapi Abah Anom adalah sosok yang berani. Dengan tekad baja dan keimanan yang teguh, ia memimpin pesantren dan para pengikutnya untuk bersatu melawan ancaman DI/TII. Setiap teror dan serangan yang menghampiri pesantren dihadapinya dengan keberanian dan keteguhan hati.
Di balik tekanan dan ancaman, Abah Anom tetap pada pendiriannya. Penghargaan dari pemerintah Republik Indonesia pun menjadi bukti nyata atas perjuangannya yang gigih dalam mempertahankan kedamaian dan keutuhan negara.

Itu adalah sedikit tentang alm. Abah Anom karena disamping itu beliau dikenal sebagai seorang kyai yang memiliki karomah dan peduli pada masyarakat.
Ketika Beliau wafat, perjuangannya tetap dikenang, mari ikuti cerita video perjalanan saya ke padepokan Beliau, semoga bermanfaat.