agus hendrawan
agus hendrawan Guru

Guru di SMAN 9 Kota Bekasi yang tertarik menulis di Kompasiana. Penulis reflektif, dan pengamat kehidupan sosial sehari-hari. Menulis bagi saya adalah cara merekam jejak, menjaga kenangan, sekaligus mengolah ulang pengalaman menjadi gagasan yang lebih jernih. Saya tumbuh dari kisah pasar tradisional, sawah, dan gunung yang menjadi latar masa kecil di Cisalak-Subang. Kini, keseharian sebagai guru membuat saya dekat dengan cerita murid, dunia pendidikan, serta perubahan sosial yang terjadi di sekitar kita. Di Kompasiana, saya banyak menulis tentang: pendidikan yang manusiawi, dinamika sosial budaya, kenangan kecil yang membentuk cara pandang, serta fenomena keseharian seperti kafe, pasar, hujan, dan keluarga. Saya punya prinsip tulisan yang baik bukan hanya menyampaikan pendapat, tetapi juga mengajak pembaca berhenti sejenak untuk merenung, tersenyum, atau tergerak untuk berubah.

Selanjutnya

Tutup

Video Pilihan

Hamparan Air Harapan

19 Mei 2024   10:12 Diperbarui: 19 Mei 2024   10:20 612 9 4


Input sumber gambar dokumen pribadi
Input sumber gambar dokumen pribadi

Alam Adalah Lembaran Buku Terbuka, Tapi Kadang Kita Enggan Membacanya (Seri Kumpulan Puisi Tentang Alam)

Hamparan Air Harapan

Hamparan air tenang, cermin langit luas,
Menyimpan kedalaman, misteri yang tak tertebas.
Ombak kecil berbisik, rahasia masa lalu,
Di atas permukaan, angin menyapu pilu.

Refleksi siang terik, di pelukan bendungan,
Cahaya terang, indahnya keheningan.
Dari tepi hingga jauh, horizon tanpa batas,
Hamparan air bendungan, menyatu dalam puas.

Oleh: Agus Hendrawan