agus hendrawan
agus hendrawan Guru

Guru di SMAN 9 Kota Bekasi yang tertarik menulis di Kompasiana. Penulis reflektif, dan pengamat kehidupan sosial sehari-hari. Menulis bagi saya adalah cara merekam jejak, menjaga kenangan, sekaligus mengolah ulang pengalaman menjadi gagasan yang lebih jernih. Saya tumbuh dari kisah pasar tradisional, sawah, dan gunung yang menjadi latar masa kecil di Cisalak-Subang. Kini, keseharian sebagai guru membuat saya dekat dengan cerita murid, dunia pendidikan, serta perubahan sosial yang terjadi di sekitar kita. Di Kompasiana, saya banyak menulis tentang: pendidikan yang manusiawi, dinamika sosial budaya, kenangan kecil yang membentuk cara pandang, serta fenomena keseharian seperti kafe, pasar, hujan, dan keluarga. Saya punya prinsip tulisan yang baik bukan hanya menyampaikan pendapat, tetapi juga mengajak pembaca berhenti sejenak untuk merenung, tersenyum, atau tergerak untuk berubah.

Selanjutnya

Tutup

Video Pilihan

"Hari yang Baru" Lagu Latar Film Pendek

21 Juni 2024   09:41 Diperbarui: 21 Juni 2024   14:10 847 14 5


dokpri
dokpri

Ulasan Lagu "Hari yang Baru" dari Film Pendek Karya Siswa

Halo, para Pemirsa setia! Kali ini, saya ingin berbagi ulasan tentang sebuah lagu yang penuh makna dan semangat kebersamaan. Lagu ini adalah soundtrack dari film pendek "Hari yang Baru" yang merupakan karya original dari siswa-siswi berbakat kita. Mari kita ulas secara komprehensif tentang lagu yang diciptakan oleh Putri Precillia A.H. dan dinyanyikan oleh Carollina dengan iringan gitar dari Azhar Adam Agisna dan cajon oleh Yosephin Nicolas.

Pengantar: Tentang Lagu "Hari yang Baru"

Lagu "Hari yang Baru" adalah sebuah karya yang diproduksi untuk menjadi soundtrack film pendek berjudul sama. Film ini mengisahkan tentang solidaritas dan kebersamaan siswa kelas 12 IPA 2 dalam menghadapi masalah dan membantu salah satu teman mereka yang sedang dalam kesulitan. Lagu ini mencerminkan tema utama film tersebut: semangat persatuan dan gotong royong.

Adapun sinopsis filmnya sebagai berikut:

dokpri
dokpri

Cerita ini mengisahkan tentang rencana makan bersama murid kelas 12 IPA 2. Untuk mengumpulkan dana yang dibutuhkan, Ketua, Wakil Ketua, dan Bendahara mengumumkan bahwa setiap murid harus membayar 5.000 rupiah agar bisa mengikuti acara tersebut.

Seorang murid bernama Yoel tidak bisa membayar dan digantikan oleh Ketua. Setelah semua uang terkumpul, Bendahara memasukkannya ke dalam dompet. Bel berbunyi, murid-murid keluar ke lapangan untuk mengikuti pelajaran terakhir yaitu olahraga, meninggalkan kelas mereka.

Setelah pelajaran selesai, mereka kembali ke kelas dan membereskan tas untuk pulang. Bendahara memastikan uangnya masih ada dalam dompet, tetapi ternyata uang tersebut hilang. Wakil Ketua mencurigai salah satu murid telah mengambilnya. Dilakukanlah penggeledahan semua tas untuk mencari pelaku, tetapi uang tetap tidak ditemukan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4