Guru di SMAN 9 Kota Bekasi yang tertarik menulis di Kompasiana. Penulis reflektif, dan pengamat kehidupan sosial sehari-hari. Menulis bagi saya adalah cara merekam jejak, menjaga kenangan, sekaligus mengolah ulang pengalaman menjadi gagasan yang lebih jernih. Saya tumbuh dari kisah pasar tradisional, sawah, dan gunung yang menjadi latar masa kecil di Cisalak-Subang. Kini, keseharian sebagai guru membuat saya dekat dengan cerita murid, dunia pendidikan, serta perubahan sosial yang terjadi di sekitar kita. Di Kompasiana, saya banyak menulis tentang: pendidikan yang manusiawi, dinamika sosial budaya, kenangan kecil yang membentuk cara pandang, serta fenomena keseharian seperti kafe, pasar, hujan, dan keluarga. Saya punya prinsip tulisan yang baik bukan hanya menyampaikan pendapat, tetapi juga mengajak pembaca berhenti sejenak untuk merenung, tersenyum, atau tergerak untuk berubah.
Pendahuluan
Sebagai seorang blogger dan YouTuber yang hobi membuat konten video perjalanan, saya sering bereksperimen dengan berbagai elemen untuk melihat bagaimana mereka mempengaruhi performa video. Salah satu eksperimen yang menarik perhatian saya adalah perbandingan antara menggunakan voice over AI dan suara saya sendiri dalam bahasa Indonesia.
Ulasan kali ini, saya akan membahas temuan saya yang memberikan wawasan tentang bagaimana pilihan voice over dapat memengaruhi views dan engagement video di YouTube.
Temuan Awal
Ini bukanlah hal istimewa buat YouTuber berpengalaman tapi buat saya menemukan bahwa tiga video mendapatkan views yang mencolok adalah suatu hal yang menarik.
Satu video dengan 1200 views, yang ke-dua dengan 600 views, dan yang ke-tiga dengan 500 views sementara video yang lain hanya beberapa puluh saja bahkan dibawah 10 hehe....
Uniknya lagi dua dari tiga video tersebut sebenarnya adalah video yang sama, hanya dengan voice over yang berbeda. Satu menggunakan voice over AI berbahasa Inggris, sementara yang lainnya menggunakan suara saya sendiri dalam bahasa Indonesia. Semua video tersebut menggunakan musik yang sama dari Kevin MacLeod, "Arcadia - Wonders".
Analisis Penyebab
Kualitas Konten
Ketiga video ini memiliki kualitas visual yang serupa, dengan pemandangan dan momen perjalanan yang menarik. Tidak ada perbedaan signifikan dalam hal visual yang bisa menjelaskan perbedaan views yang drastis.
Pengaruh Musik