AGUS SUWARNO
AGUS SUWARNO Guru

Kang Guru dari lereng gunung Slamet, Banyumas,

Selanjutnya

Tutup

Video

Di Bukit Batu Pandang Dieng Wonosobo Ini Sering Terdengar Suara Orang Meratap

22 Mei 2021   20:20 Diperbarui: 5 Juni 2021   21:49 675 4 0

Apa yang terlintas di benak Anda ketika mendengar tempat wisata Dieng. Ya, kita akan memebayangkan tempat wisata yang berudara dingin, dengan kawahnya dan juga sekumpulan candi di sekitar lokasi. 

Ya Kita dapat menilmati berbagai destinasi wisata di Dieng, seperti kawah Si Kidang, Komplek candi arjuna, bukit si kunir, telaga warna, batu pandang ratapan angin, telaga pengilon dan beberapa tempat wisata lainnya. 

Pengunjung tidak akan cukup waktu sehari untuk menikmati semua tempat wiasat yang ada. Tidak heran jika banyak hotel dan penginapan yang  ada  di lokasi wisata Dieng.

baturatapan1-60aa52918ede487ed0185032.jpg
baturatapan1-60aa52918ede487ed0185032.jpg
Salah satu lokasi wiasata yang cukup banyak di kunjungi adalah Batu pandanga  Ratapan angin. Tempat wisata ini banyak diminati pengunjung karena dari tempat ini para wisatawan dapat menikmati keindahan dataran tinggi Dieng dari ketinggian bukit. 

Belum lagi bukit yang ada juga memiliki pemandangan yang cocok untuk berswafoto. Bahkan di tempat ini juga menyediakan berbagai lokasi yang dibuat khusus berswafoto, tentu saja tempat tersebut di desain agar instragamable. 

Dari bukit ini kita dapat menimati indahnya pemandangan perbukitan dan telaga yang sangat indah. Dan yang paling unik jika angin bertiup keras akan terdengar seperti ratapan orang yang menangis. 

Suara seperti ratapan tersebut bisa jadi ditimbukan dari pergesekan udara dengan bebatuan yang ada di bukit tersebut. Letak bebatuan yang menjulang berjarak cukup berdekatan anatara satu dengan lainnya bisa jadi menimbulkan suara unik saat angin berhembus kencang.

Sementara itu bagi penduduk sekitar suara angin mirip tangisan tersebut dipercaya sebagai suara tangisan pasangan kekasih yang dikutuk menjadi batu karena mereka menjalin hubungan terlarang atau pereselingkuhan. Konon pasangan kekasigh tersebut  dibunuh oleh seorang pangeran setelah mengetahui perselingkuhan tersebut. 

Dengan kesaktiannya kekasih sang Pangeran dan selingkuhannya dikutuk menjadi batu. Setelah kejadian tersebut sang Pangeran sering berkunjung di bukit tersebut. Sering terdengar ratapan penyesalan dari kedua pasangan terlarang.  

Angin yang bertiup kencang dan membentur dinding-dinding bukit yang kemudian menimbulkan suara aneh seperti ratapan , “ini adalah suara ratapan penyesalan dari keduanya” kata sang pangeran kepada rakyatnya, kemudian sejak saat itu, batu yang bertengger bersebelahan tersebut di namakan batu ratapan angin.

Bagi penduduk sekitar bukit pandanag ratapan angin keberadaan bukit tersebut menjadi pengingat untuk selalau menjaga sikap, khsususnya kesetiaan. Bahwa setiapa perbuatan terlarang akan mendapatkan balasan yang menyakitkan.

Kunjungi juga channel youtube saya : https://www.youtube.com/channel/UC_YIR0J3_3UQxV2g_Enu9Pw

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2