Di sebuah even di SMP Ngerei 2 Purwokerto tahun 2019 yang lalu saya terkesima dengan penampilan siswa dalam membawakan musikalisasi puisi berjudul "Tanah Air Mata". Puisi karya Sutardji Calzoum Bachri tersebut dibawakan dengan penuh penghayatan oleh para siswa . Puisi "Tanah Air Mata" memaparkan kondisi yang terjadi ketidakadilan yang dialami oleh masyarakat pinggiran.
Penggambaran yang diungkapkan dan dikemas dalam puisi dengan pemilihan diksi dan makna yang sangat mendalam. Tidak heran jika para penonton akan terbawa suasana gambaran ketimpangan dan kesedihan sebagaimana yang digambarkann pada puisi tersebut. Dengan diiringi musik yang mendukung suasana kepedihan siswa SMP ini mampu menyampaikan apa yang dirasakan sang pencipta puisi.
Nah agar sobat kompasiana bisa ikut merasakan suasana kebatinan pada saat itu silakan tonton video dengan tuntas.
Tanah Air Mata
oleh : Sutardji Calzoum Bachri
Tanah airmata tanah tumpah darahku
Mata air air mata kami
Airmata tanah air kami
Disinilah kami berdiri
Menyanyikan airmata kami
Di balik gembur subur tanahmu
Kami simpan perih kami
Di balik etalase gedung-gedungmu
Kami coba sembunyikan derita kami
Kami coba simpan nestapa kami
Kami coba kuburkan dukalara
Tapi perih tak bisa sembunyi
Ia merebak kemana-mana
Bumi memang tak sebatas pandang
Dan udara luas menunggu
Namun kalian takkan bisa menyingkir
Kemanapun melangkah
Kalian pijak airmata kami
Kemana pun terbang
Kalian kan hinggap di airmata kami
Kemanapun berlayar
Kalian arungi airmata kami
Kalian sudah terkepung
Takkan bisa mengelak
Takkan bisa kemana pergi
Menyerahlah pada kedalaman airmata kami