AGUS SUWARNO
AGUS SUWARNO Guru

Kang Guru dari lereng gunung Slamet, Banyumas,

Selanjutnya

Tutup

Video Pilihan

Kesan Gagah, Kompak, dan Rampak Berpadu dalam Tari Jemparingan

8 Juni 2021   14:18 Diperbarui: 27 Juni 2021   22:05 1243 4 0


Dalam acara hari ulang tahun Banyumas yang ke- 449 tahun 2020 lalu mengadakan kirab pusaka. Dengan menempuh jarak sekitar dua kilometer, kirab dimulai dari dari halaman Pendopo Rumah Wakil Bupati menyusuri jalan Jenderal Sudirman menuju Pendapa Sipanji. 

Foto: Dokumentasi Pribadi
Foto: Dokumentasi Pribadi
Dalam acara pemeberangkatan kirab pusaka diawali dengan tari jemparingan. Tari jemparingan yang umumnya diabawakan oleh penari pria pada acara ini dibawakan oleh para penari wanita. 

Tari Jemparingan adalah sebuah tari yang menggambarkan para prajurit Kraton yang sedang berlatih ketrampilan perang yang menggunakan properti panahan. Meski dibawakan penari wanita namun kesan gagah dan satria tetap terjaga. 

Jempringan sendiri adalah istilah halus dalam bahasa jawa untuk kata panahan. Dalam tarian ini Jemparingan mengandung syarat dan makna filosofi yang dalam, artinya jemparing bukan hanya digunakan untuk olah raga tapi lebih ke seni mengolah rasa. 

Para pemanah harus fokus terhadap jiwa dan raganya untuk memainkan tarian ini sehingga harus padu, kompak dan rampak. Karena kali ini tarian ini dilakukan secara berkelompok. 

Bagaimana sobat kompasiana seteleh melihat video di atas dimana tari Jemparingan dibawakan oleh kelompok penari wanita. Saya melihat kesan gagah dan lembut tampak berpadu  secara harmonis dalam gerak tari di atas. kalau menurut Anda bagaimana ?.

Sumber video : Agus Suwarno Channel