Saya memulai hidup ini dengan menulis puisi dan cerita pendek, kemudian jadi wartawan, jadi pengelola media massa, jadi creative writer untuk biro iklan, jadi konsultan media massa, dan jadi pengelola data center untuk riset berbasis media massa. Saya akan terus bekerja dan berkarya dengan sesungguh hati, sampai helaan nafas terakhir. Karena menurut saya, dengan bekerja, harga diri saya terjaga, saya bisa berbagi dengan orang lain, dan semua itu membuat hidup ini jadi terasa lebih berarti.
Urakan FC lawan Bintang Kranggan FC, berakhir imbang dengan skor 2-2. Itulah yang terjadi pada Sabtu, 28 Juni 2025 lalu, dalam rangkaian Liga Jakarta U-17 Piala Gubernur 2025. Realitas yang di luar dugaan, karena kedua klub sepak bola tersebut berada di ranking yang berbeda jauh.
Urakan dan Bintang Kranggan, dua klub di Liga Jakarta U-17. Beda ranking tapi bermain imbang. Foto: Isson Khairul
Urakan di urutan ke-14 klasemen, sementara Bintang Kranggan di ranking ke-5, dibanding 18 klub peserta liga tersebut. Artinya, kedua klub tersebut berada di level yang berbeda. Urakan di papan bawah, Bintang Kranggan di papan atas.
Dalam konteks itu, Bintang Kranggan sejak menit awal, sudah menunjukkan ambisi yang besar untuk menghajar Urakan habis-habisan. Tentu, dengan harapan menang banyak, hingga berpeluang mendongkrak poin. Nyatanya, barisan penyerang Bintang Kranggan, berhasil ditumpas pasukan pertahanan Urakan.
Baru di menit ke-21 Muhammad Rasyanjani (15) dari Bintang Kranggan berhasil mencetak gol. Dan, 11 menit kemudian, pada menit ke-32, Muhammad Fauzi (7) dari Urakan, membalasnya. Kedudukan menjadi imbang, 1-1. Agaknya, sampai di sini, Bintang Kranggan paham, tak mudah menekuk Urakan, meski klub itu tercecer jauh di urutan ke-14 klasemen.
Dalam hal ini, kita patut mengapresiasi daya juang para talenta muda usia 16-17 tahun di Urakan. Mereka tak minder menghadapi klub papan atas. Mereka pun tak gentar, penuh percaya diri untuk menjebol gawang Bintang Kranggan.
Cuplikan pertandingan ini, memang tidak sepenuhnya menggambarkan laga tersebut secara keseluruhan. Namun, kita bisa mencermati, barisan penyerang Bintang Kranggan ternyata tak cukup tajam untuk mengoyak pertahanan Urakan.
Setidaknya, ada 9 kali tembakan on target dilancarkan Bintang Kranggan ke gawang Urakan. Namun, itu tak menjadikan klub ranking 5 tersebut pesta gol. Kemungkinannya, penyerang Bintang Kranggan kalah jitu dibanding barisan pertahanan Urakan.
Sebaliknya, Urakan hanya melakukan 3 kali hal yang sama. Boleh jadi, pertahanan Urakan kuat, tapi barisan penyerang lemah. Bintang Kranggan pun demikian. Secara keseluruhan, permainan berlangsung sengit, dengan 10 kali pelanggaran dilakukan Urakan dan 11 kali oleh Bintang Kranggan.
Melalui cuplikan pertandingan ini, ada beberapa hal yang bisa dijadikan pelajaran. Pertama, klub papan atas klasemen, tetap harus melakukan persiapan sungguh-sungguh, meski yang akan dihadapi "hanya" klub papan bawah. Itu bila hendak meraih hasil yang maksimal.
