Agustina Purwantini
Agustina Purwantini Freelancer

Pada dasarnya full time blogger, sedang belajar jadi content creator, kadang jadi editor naskah, suka buku, serta hobi blusukan ke tempat heritage dan unik.

Selanjutnya

Tutup

Video Pilihan

Tumbal Proyek

1 November 2025   23:02 Diperbarui: 1 November 2025   23:02 129 14 7


Tempo hari tatkala menonton Pameran Tahunan Nandur Srawung 2025 di Taman Budaya Yogyakarta ...

Selesai mengamati sebuah karya yang berupa lukisan, pandangan mata saya segera membentur ke sebuah karya yang lain. Yang saya yakini berupa karya senirupa, jika berdasarkan penampakannya.

Sebelum mendekatinya dan membaca keterangan yang ada, sejujurnya saya tak bisa menebak itu tentang apa. Yang jelas terlihat sebagai sisa bangunan. Semacam puing-puing reruntuhan tembok.

Saat sudah mendekatinya, saya bacalah keterangan (judul karya) yang tersemat di situ: Tumbal Proyek. 

O la la! Seketika ingatan saya melayang jauh sekali ke masa lalu. Dahulu semasa kanak-kanak, saya kerap mendengar tentang tumbal proyek. Orang-orang di sekitar saya kerap berbincang tentangnya.

Konon demi kelancaran proyek pembangunan jalan, jembatan, gedung perkantoran, atau pembangunan apa pun, harus ada manusia yang dijadikan tumbal. Biasanya anak-anak. 

Caranya, si tumbal dipendam dan kemudian dicor. Ditutup adonan semen. Jadi, berita yang digembar-gemborkan adalah "hati-hati bila ada anak yang mendadak hilang ketika dia habis main-main di proyek".

Entahlah. Itu fakta atau mitos belaka. Kalau fakta, kok ya mengerikan sekali. Semoga saja cuma sebuah mitos yang sengaja disebarluaskan, supaya anak-anak tidak berani sembarangan main-main di area proyek pembangunan. 

Masuk akal, sih. Sungguh berbahaya kalau ada bocah gentayangan di antara pengerjaan proyek seperti itu. 

Nah. Kalau menurut Anda bagaimana? Percaya adanya Tumbal Proyek atau tidak?

Salam.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2