Dalam dua dasa warsa terakhir regenerasi petani menjadi topik menarik perbincangan dalam ketahanan pangan secara global dan nasional.
Secara kasat mata memang terlihat demikian namun apakah separah yang dibayangkan betapa sedikitnya anak muda mau terjun dalam dunia pertanian juga yang menyangkut green jobs?
Bila kita mau menjelajah dari desa ke desa apalagi saat musim tanam dan panen tidaklah sulit menjumpai kaum muda generasi milenial dan gen Z ikut terlibat dalam kegiatan pertanian milik keluarga.
Misalnya seorang remaja pria dan diikuti adik-adiknya membajak sawahnya dengan traktor.
Ada juga seorang pemuda pembuat pupuk kompos dari kotoran hewan ikut panen dan menjual daun bawang yang ditanam bapaknya.
Paling luar biasa, ada gadis milenial yang mempunyai posisi di PSDM atau HRD di sebuah perusahaan multinasional berani mengambil cuti selama dua hari untuk terjun langsung menanam padi.
Tanpa takut menjadi hitam dan kotor, gadis berkulit putih ini mau belepotan lumpur membantu orangtuanya menanam padi.
Pada masa pertumbuhan dan perawatan, dunia pertanian memang sulit ditemukan kaum muda terlibat dalam dunia pertanian secara langsung karena tidak terlalu membutuhkan tenaga kerja.