Bantul yang berada di wilayah selatan Yogyakarta mempunyai beberapa pantai yang indah dengan kerimbunan pohon cemara udang yang menyejukkan.
Antara Maret - Mei 2024 setidaknya penulis delapan kali bersepeda menyusuri pesisir sepanjang Jalur Jalan Lintas Selatan (JJLS) mulai dari Parangtritis di ujung timur hingga Pandansimo di ujung barat JJLS. Jarak antara Parangtritis - Pandansimo tidak terlalu jauh hanya sekitar 15 km. Tantangannya tiupan angin laut yang deras dan teriknya mentari membuat jalur ini cukup melelahkan. Keliling bersepeda dari rumah di Selarong - Pandansimo - Parangtritis pergi pulang sekitar 82 km.
Kali ini penulis mengajak melihat keunikan dan kecantikan perjalanan dari Pantai Pandansari - Parangtritis yang melewati sembilan titik: Pantai Samas, Laguna Pengklik, Jembatan Kretek ll, Pantai Depok, Pantai Pelangi, Pantai Cemara Sewu, Pantai Lorong Cemara, Parang Kusuma, dan Parangtritis.
Sorotan kali ini hanya tentang Laguna Pengklik dan Jembatan Kretek ll.
Laguna Pengklik atau Pesona Pengklik merupakan muara dua sungai Winongo di bagian barat dan Opak di timur. Muara berair tawar ini terpisah dari laut dengan adanya pulau kecil yang membentang sekitar satu kilometer.
Muara yang merupakan pertemuan dua sungai atau dalam bahasa Jawa disebut tempuran ini airnya cukup tenang.
Bentangan sawah di depan muara dan rimbunnya cemara udang serta bakau dan pandan di pinggir muara menambah keindahan dan keasrian Pesona Pengklik untuk tempat wisata dan rekreasi.
Lima tahun silam, muara ini dibangun sarana dan prasarana yang memadai untuk tempat wisata.
Ada gedung luas berlantai dua untuk kantin, toilet, dan ruang pertemuan. Ada beberapa kano untuk 10 orang penumpang dan perahu dengan dermaganya.
Di ujung depan ada loket penjualan tiket masuk dan enam bulan lalu dibongkar.
Tapi selama ini Pesona Pengklik tidak menarik wisatawan. Pengunjung pada hari libur tidak lebih dari sepuluh orang selain pesepeda atau goweser yang istirahat.
Sarana yang tersedia kini mangkrak terbengkalai.
Pada hari kerja beberapa kali penulis melihat anak-anak sekolah yang bermain di sana. Pulang pagi atau membolos? Entahlah.
Jembatan Kretek ll membentang sepanjang 554 m dan lebar 24 m di atas muara Kali Opak yang tenang.
Jembatan Opak ada dua sisi, sebelah utara dan selatan.
Tugu berwujud luku yang membelah sawah dan jalur hijau yang kering. | Dokumen pribadi
Di ujung timur jembatan atau dekat pintu masuk Pantai Depok terdapat tugu yang melambangkan luku atau sengkal alat pembajak sawah. Tugu ini menggambarkan bahwa sepanjang JJLS atau daerah Samas merupakan daerah agraris.
Tugu ini berada di selah dua jalur jembatan yang melambangkan tanah sawah yang terbelah oleh bajak yang ditarik sapi atau kerbau.
Hanya saja saat ini, sawah dan ladang di sepanjang JJLS sudah tidak ada yang digemburkan dengan bajak. Petani telah beralih dengan menggunakan traktor.
Dua sisi jembatan yang menggambarkan lahan tersingkap karena dibajak. | Dokumen pribadi
Sawah yang terbelah di pesisir Samas . | Dokumen pribadi
Tiang-tiang penerangan jalan umum (PJU) sepanjang Jembatan Kretek ll juga unik karena berbentuk seperti burung bangau yang sedang berdiri tegak di sawah untuk mencari makan.
Burung-burung bangau juga dilukiskan pada kiri kanan dinding sepanjang jembatan.
Terjaganya ekosistem dengan baik di sepanjang Samas memang menjadi habitat burung bangau.
Satu hal yang sangat disayangkan, ada tangan-tangan jail yang mengotori dinding jembatan dengan grafiti.
Burung-burung bangau di antara pembajak sawah . | Dokumen pribadi
Tiang penerbangan jalan umum menggambarkan bangau yang sedang berdiri. | Dokumen pribadi
Ditambah lagi tanaman di jalur hijau yang memisahkan jalan utama dan jalur pesepeda kini mulai kering kekurangan air. Padahal d sepanjang jalur jembatan ada pipa air yang bisa untuk menyirami tanaman bunga.
Petugas perawat lupa atau enggan menjaga keindahan Jembatan Kretek ll?
Istirahat sejenak . | Dokumen pribadi
