Setelah sawah digemburkan dengan dibajak dan dilembutkan dengan digaru tidak serta merta langsung bisa ditanami padi.
Pada musim hujan dimana air melimpah menggenangi sawah termasuk dari aliran irigasi sering kali membawa bibit gulma. Terutama jenis tanaman mengambang seperti kayu apu atau apu-apu yang mudah berkembang biak. Bahkan dalam satu malam kuncup gulma diameter 0,3 cm pada pagi hari bisa menjadi 1 cm.
Perkembangbiakan yang demikian pesat selain mengganggu pertumbuhan padi juga menghambat saluran irigasi serta menambah beaya produksi menananm padi untuk membuang gulma ini.
Satu petak sawah dengan ukuran 25 x 25 m memerlukan waktu satu hari untuk membuang kayu apu. Itu pun jika sawah penuh dengan air. Jika sedikit air bisa memerlukan waktu dua hari karena harus memungut atau mencabut satu persatu rumpun.
Itu pun tidak sepenuhnya bisa bersih karena ada bibit kecil yang tertinggal dan akan tumbuh saat air menggenangi sawah.
Inilah salah satu tantangan dalam bertani menanam padi di sawah.