Pemerhati hubungan internasional, penulis buku Bola Bundar Bulat Bisnis dan Politik dari Piala Dunia di Qatar, Cerita Pancasila dari Pinggiran Istana, Antologi Kutunggu Jandamu. Menulis lewat blog sejak 2006 dan akan terus menulis untuk mencoba mengikat makna, melawan lupa, dan berbagi inspirasi lewat tulisan. Pendiri dan Ketua Komunitas Blogger Bekasi serta deklarator dan pendiri Komunitas Blogger ASEAN. Blog personal: http://arisheruutomo.com. http://kompasiana.com/arisheruutomo
Dalam rangka menghadiri upacara peringatan Hari Lahir Pancasila 1 Juni 2024 di Pertamina Hulu Rokan, Dumai, Riau, sejak 29 Mei 2024 saya sudah tiba Dumai lewat Pekanbaru. Salah satu kebiasaan yang saya lakukan setiap berkunjung ke suatu daerah adalah mencoba sebisa mungkin untuk mencicipi kuliner khas daerah tersebut.
"Pak, kalau mau sarapan kuliner khas Riau, coba saja mampir ke Kedai Kopi Yong Bengkalis di Jalan Pattimura," ujar seorang staf travel di Dumai.
"Hidangan apa saja yang ditawarkan disana?," tanya saya
"Aneka macam hidangan khas Melayu pak, di antaranya adalah lontong Bengkalis," ujar si staf.
Tanpa banyak komentar lagi, dengan bantuan google map, kami pun meluncur ke jalan Pattimura. Ternyata lokasi kedai kopi tersebut tidak jauh dari hotel tempat kami menginap.
Ketika tiba di lokasi, tampak sudah banyak kendaraan parkir diparkir di pinggir jalan. Dari luar tampak sebuah bangunan bercat kuning dengan motif hiasan khas Melayu.
Ketika kami masuk, di teras dan bagian dalam kedai kopi sudah ramai dengan pembeli yang sedang sarapan.
Pelayan menyambut kedatangan kami dengan ramah dan mempersilahkan untuk duduk di kursi-kursi yang masih kosong. Saya pun kemudian memesan lontong Bengkalis dan secangkir teh hangat.
Dari namanya, Lontong Bengkalis sudah barang tentu merupakan kuliner yang berasal dari Bengkalis, salah satu daerah di Riau. Lontong Bengkalis ini agak sedikit berbeda lontong umumnya seperti lontong sayur, lontong gulai pakis ataupun lontong pecal atau juga akrab disebut lotek.
Lontong Bengkalis merupakan perpaduan antara Lontong Sayur dan Lontong Pecal.
Lontong ini diracik dengan mengkombinasikan kuah gulai sayur nangka dan bumbu kacang yang biasa disebut pecal. Kombinasi dua bumbu ini menghasilkan rasa unik seperti gurih dan juga ada sedikit rasa manis asam dari bumbu pecal.
Dalam penyajiannya, selain memadukan sayur nangka dan bumbu kacang serta lontong yang lembut, di dalam setiap porsi Lontong Bengkalis terdapat mie kuning, gulai telur utuh dengan taburan ikan teri kecil agak asin serta serta irisan daun seledri diatasnya. Konon Ikan ikan teri kecil yang terkenal tersebut berasal dari daerah pesisir Riau. Masyarakat Riau menyebutnya sebagai ikan bilis.
Saat kuah gulai sayur dan potongan lontong masuk ke rongga mulut, ada rasa pedas yang langsung terasa kepedasannya. Menurut pelayan yang menyajikannya, rasa pedas pada Lontong Bengkalis berasal dari campuran cabe giling pada kuah gulainya.
Keringat pun tak henti bercucuran dikarenakan rasanya yang pedas sesuai dengan cita rasa khas melayu. Walaupun jika dilihat seporsi sedikit, tetapi ketika disantap membuat perut cepat terasa kenyang.
Dengan rasanya yang nikmat dan tingkat kepedasan yang cukup serta harga yang relatif tidak mahal, yaitu Rp. 18.000 per porsi, tidak heran apabila Kedai Kopi Yong Bengkalis ini ramai dipenuhi pengunjung, banyak di antaranya adalah para pegawai pemerintah daerah yang ingin sarapan. Hidangan utama yang diburu dan disukai masyarakat setempat tentu saja salah satunya adalah Lontong Bengkalis. (AHU)