Nur Terbit
Nur Terbit Jurnalis

Penulis buku Wartawan Bangkotan (YPTD), Lika-Liku Kisah Wartawan (PWI Pusat), Mati Ketawa Ala Netizen (YPTD), Editor Harian Terbit (1984-2014), Owner www.nurterbit.com, Twitter @Nurterbit, @IniWisataKulin1, FB - IG : @Nur Terbit, @Wartawan Bangkotan, @IniWisataKuliner Email: nurdaeng@gmail.com, aliemhalvaima@yahoo.com

Selanjutnya

Tutup

Video Pilihan

Coto Makassar di Jakarta

28 Oktober 2022   11:36 Diperbarui: 28 Oktober 2022   11:49 1042 5 1

"Coto Malang itu sebenarnya Coto Makassar juga. Tapi dijualnya MALANG hari," kata teman.

Kami tertawa. Baru ingat kalau orang Makassar itu selalu "terpeleset" jika mengucapkan suku kata yang berakhir huruf "m" dan "n". Buktinya, kalau "Malam" disebutnya "Malang" hahaha...

***

COTO MAKASSAR adalah kuliner khas Kota Makassar, Sulawesi Selatan dibuat dari daging Capi eh sapi. 

Sebagai perantau asal "Kota Daeng", sering dimasakin oleh istri dari resep mertua di kampung. Uniknya, setiap kali sudah habis daging cotonya, masih nikmat meski tinggal kuahnya doang. 

Yang penting rasa dan aromanya masih asli, juga ketupat dan "burasa"-nya masih setia hahaha...

Solusinya, daging sapi (ada yang bilang Coto pakai daging Capi ) diganti daging ayam -- maklum harga daging sapi melonjak tajam -- lalu dicampur sisa kuah tadi. 

Kemudian dipanasin di kompor. Jadi deh makan malam penuh dengan "kehangatan". Ya kuah Coto Makassar yang dihangatkan hehehe..

Begitulah nasib perantau yang sering gak sempat mudik. Serba repot. Warung pun masih tutup, mini market cuma ada cemilan. Tetangga kiri-kanan, muka-belakang, juga pada pulkam dan pintunya masih pada tutup. 

Masak sih balik ke mie instan lagi? Gak lah. Cinta kami masih hangat koq, masih sehangat kuah Coto Makassar rasa daging ayam hehe...

Salam: Nur Terbit

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3