Alhamdulillah saya akhirnya diberi kesempatan untuk mampir ke kota kepulauan di Maluku utara ini. Sebenarnya mampir ke kota ini masih dalam rangkaian perjalanan saya di Maluku beberapa waktu yang lalu. Dari Tobelo kemudian lanjut pergi ke Sofifi menggunakan mobil travel seharga 120000 selama kurang lebih empat jam dan menyambung dengan speed boat kurang lebih 30 min untuk mencapai kota Ternate. Oh ya harga tiket nya untuk speed boot sekitar 50000 kalau saya tidak salah.
Sebelumnya saya betul betul tidak pernah menginjakkan kaki di Ternate dan malah research tentang wisata wisata Ternate itu baru saya lakukan malam sebelum memutuskan untuk pergi ke sana. Berbekal hasil googling dan kontak salah satu teman Satu komunitas yang ada di Ternate akhirnya saya memberanikan diri untuk mengeksplor kota Indah ini seorang diri.
Saya pikir hanya bercanda dan ternyata kurang lebih dari dua jam saya memang berhasil mengelilin ini seluruh kota Ternate. Melewati pinggiran pantai dan jalanan yang tidak terlalu ramai.
Alhasil satu harian itu saya betul betul manfaatkan untuk mampir ke wisata wisata yang kota ini hadirkan, karena waktu saya tidak banyak di kota ini.
Dimulai dari pantai Sumaladaha yang namanya saja sampai sekarang masih agak asing ditelinga dan saat saya mengucapkannya bahkan di video saya saya sempat beberapa kali salah menyebut nama pantai ini. Nah di pantai ini kita harus jalan ataupun mengendarai sepeda motor sampai menemukan wall atau yang mereka sebut dinding di pantai Sumaladaha ini.
Tidak bohong blog dan beberapa informasi yang saya cari di Google sebelum saya pergi ke pantai ini. Air di sini betul betul sangat sangat jernih sekali. Bahkan jika kalian pergi ke wall di pantai Sumaladaha ini pada sekitar 10.00 sampai 11.00 pagi kalian bisa mengambil foto perahu yang ada di sekitar laut nya se akan melayang di atas udara karena memang airnya sangat sangat jernih.
Bukan apa apa tapi jika ada sesuatu yang terjadi saya tidak bisa meminta tolong kepada siapa pun karena memang sama sekali tidak ada orang pada saat saya pergi ke sana. Tapi saya berjanji pada diri sendiri jika saya pergi ke sini lagi bersama beberapa teman atau istri saya, saya harus mencicipi segarnya air laut di pantai Sumaladaha ini.
Dan ternyata kondisi sepinya wisata yang saya kunjungi di kota Ternate ini juga terjadi di beberapa tempat wisata yang hari itu saya kunjungi seperti misalnya wisata Batuangus dan pantai Jikomalamo. Padahal menurut informasi yang saya temukan dan saya baca di pantai Jiko malammu kita bisa snorkeling dan diving.
Namun lagi lagi saya tidak menemukan banyak aktivitas masyarakat di sini saat saya mengunjunginya, jadi saya memutuskan untuk sekedar bermain air karena memang di pantai sebelumnya saya tidak sempat untuk berendam air asin.
Saya tidak sempat mampir ke beberapa situs bersejarah di kota ini karena memang waktu yang saya miliki untuk mengeksplor kota Tarnate ini tidak banyak, tapi selanjutnya jika ada kesempatan lain saya betul betul akan mengeksplor tidak hanya wisata wisata tetapi yang terkenal tapi juga berusaha menemukan usaha wisata atau situs situs yang memiliki potensi sebagai wisata di kota Ternate.
Dan juga tidak lupa saya ingin mencicipi beberapa makanan makanan khas maupun makan makanan yang memang enak dan terkenal di masyarakat kota Ternate ini. Karena menurut teman satu komunitas saya ada nasi kuning, nasi uduk yang memang terkenal dan sangat enak serta ramai di kota Ternate ini.
Belum lagi teman yang ada di kota Ternate sangat menyayangkan saya tidak sempat menyebrang ke pulau Tidore yang katanya tidak kalah bagusnya bahkan kata mereka banyak spot untuk snorkeling dan aktivitas seru lainnya.
Wisata satu hari di kota Ternate ini saya ahiri dengan sesuatu yang betul betul menakjubkan paling tidak untuk saya. Nah kalau misalnya kalian sudah membaca tulisan ini sampai di sini jangan lupa untuk menemukan apa yang membuat saya terkejut dengan menonton video diatas.
Dan di video tersebut juga ada beberapa tips Dari saya jika mau mengunjungi kota Tarnate dalam satu hari.
Indonesia, cintaku padamu Akbar.
Sampai berjumpa di tulisan berikutnya, salam kompasianer