Prof. H. I. Elim, a Simple Physicist with 3 main writing issues: [1]. Creative and Innovative Intellectual Educator; [2]. Freedom of Innovation works (Kerja Merdeka Berkreasi), and [3]. Amazing Natural Resources of Indonesia Archipelago. Prof. Elim is originally a creative, innovative, and disruptive Indonesia physicist .
Terbaik diutus Mengangkat Tertinggal: Contoh Asistensi Mengajar
15 juli 2023
Prof. Hendry Izaac Elim, Ph.D
Fisikawan Indonesia, Pattimura university
Fotonik 1 dimensi terbuat dari bahan refraktif index (n) tertinggi dipadukan dengan bahan atau material dengan refraktif indeks rendah. Fotonik merupakan sistim fisis yang berfungsi berdasarkan perpaduan antara sistim optik/ cahaya dengan elektronik. Setiap materi memiliki ciri khas tanggapan (response) optik yang dicirikan dengan besarnya refraktif indeks. Refraktif indeks merupakan sebuah konstanta karakter dari kecepatan cahaya (c) yang merambat pada suatu materi, didefinisikan n =c/v, dimana v = kecepatan cahaya di dalam suatu bahan. Contohnya n (air) = 1.33, n (udara) = 1.00, dan n (kaca) ~ 1.5 tergantung komposisi dan struktur bahan pembuat kaca. Hal ini artinya bahwa semakin besar n, semakin lambat kecepatan cahaya (v) merambat di sampel atau materi tersebut, dan sebaliknya.
Proses pembuatan devais/ alat fotonik 1 dimensi ini dapat dibuat berlapis-lapis dengan minimum 2 lapisan yang memadukan n (tinggi) dengan n (rendah). Hasil perpaduan kedua tipe materi fotonik ini menyebabkan adanya keunikan devais yang dapat sangat sensitive bekerja pada panjang gelombang tertentu tergantung rancangan (design) yang dibuat.
Konsep pemahaman fotonik sederhana 1 dimensi diatas dapat diterapkan pada proses pendidikan, terutama untuk para siswa SD dan SMP di daerah 3T (Tertinggal/ Terbelakang/ Terjauh).
Implementasi pemahaman ini adalah dengan mengutus para ilmuan terbaik diberbagai bidang dasar pengetahuan seperti matematika, ilmu pengetahuan alam (IPA), dan bahasa Inggris di berbagai sekolah SD dan SMP pada berbagai daerah 3T.
Daerah 3T kepulauan (archipelago area) memiliki konsep hidup yang jauh berbeda dengan daerah pulau besar (continent like island) dengan demikian perlu ditangani dengan konsep khusus kepulauan. Sebaliknya jika konsep pulau besar (continent education concept) diterapkan di daerah kepulauan maka hanya kegagalan yang diperoleh.