Dari petani, kembali menjadi petani. Hampir separuh hidupnya, dihabiskan dalam kegiatan Community Development: bertani dan beternak, plus kegiatan peningkatan kapasitas hidup komunitas lainnya. Hidup bersama komunitas akar rumput itu sangat menyenangkan bagiku.
Ini adalah kali pertama Adora (SD kelas 4) dan Tito (SD kelas 2) memilih dan memilah sampah anorganik selama satu bulan (September 2024) dan semoga tetap berjalan di bulan berikutnya.
Tak terasa, mereka telah mendapatkan satu karung penuh dengan sampah anorganik yang dikumpulkan di rumah.
Sampai-sampai Si kecil bilang, "Wah, banyak Bapak", padahal ini baru sekitar 50 persen yang berhasil dikumpulkan hanya dari rumah.
Ya, sampah-sampah anorganik yang mereka pilih dan pilah adalah sebagiannya saja yang memudahkan mereka memungut dan memilahnya.
Sementara sampah anorganik yang berbau seperti kresek plastik tempat belanja ikan dan wadah basah lainnya tidak dimasukkan dalam keranjang sampah mereka.
Setelah mengumpulkan sampah anorganik yang dihasilkan dalam rumah, Adora dan Tito mulai mengepak hasil pengumpulan sampahnya.
Sebelum mengepak, terlebih dahulu mereka mengidentifikasi jenis sampah terbanyak yang dihasilkan dalam rumah selama bulan September 2024.
Berikut hasil identifikasi sampah anorganik terbanyak dari rumah selama bulan September 2024.
1. Bungkus detergen
Urutan pertama sampah plastik terbanyak adalah bungkus detergen. Ibunya anak-anak memang terbiasa membeli detergen dalam bentuk sachet.
Padahal, detergen bisa dibeli dalam kemasan kiloan sehingga bisa mengurangi sampah plastik di rumah. Namun kebiasaan di rumah, ternyata sulit juga untuk diubah. Butuh proses.
2. Kantong kresek
Sampah organik terbanyak kedua yang berhasil diidentifikasi oleh Adora dan Tito adalah kantong kresek. Kantong kresek hitam, putih, dan juga kantong kresek dari toko dan swalayan tertentu.