Dari petani, kembali menjadi petani. Hampir separuh hidupnya, dihabiskan dalam kegiatan Community Development: bertani dan beternak, plus kegiatan peningkatan kapasitas hidup komunitas lainnya. Hidup bersama komunitas akar rumput itu sangat menyenangkan bagiku.
Sumber: https://www.youtube.com/watch?v=2GzhyYMbzzU
Pada dasarnya, anak-anak itu senang akan berbagai permainan.
Entah games di gadget, ataupun bermain tanpa gadget seperti bermain bola, pasir, tanah, dan memanjat pohon di samping rumah.
Apalagi kalau ada teman-temannya. Sering kali mereka mengotori rumah dan lupa makan atau bobo siang.
Bahkan kadang emak-emak harus turun tangan menejwer kuping. Biasa, namanya juga anak-anak.
Sebenarnya, anak-anak bisa diarahkan untuk bermain tetapi sambil bekerja. Dengan demikian, mereka tetap senang karena merasa bermain walaupun bekerja.
Bekerja dan belajar seringkali menggunakan metode permainan. Anak-anak cepat sekali menyerap pelajaran dan menyelesaikan pekerjaannya.
Hanya ada dua hal yang tidak dilakukan dengan cara bermain, yaitu berdoa dan makan. Harus serius dan sopan.
Di rumah, si bungsu ini suka bermain tanah, pasir dan memanjat pohon. Sering kali, buah yang masih kecil-kecil pun rontok saat ia memanjat pohon.
Waktu menanam pakcoy, si bungsu lumayan banyak membantu.
Ia ikut membuat bedeng dan menggemburkan tanah. Saat itulah, kami saling berdiskusi. Lumayan banyak pertanyaan yang diajukannya.
Sederhana tetapi cukup ilmiah. Misalnya, kenapa tanah harus digemburkan. Mengapa ada cacing di dalam tanah.
Banyak pertanyaan juga muncul, kala memindahkan bibit pakcoy dari persemaian ke bedeng.
"Kok dipindah pak?" Tanya si kecil penasaran. Apakah di sini tempatnya kurang baik, dan banyak pertanyaan lainnya.
Karena tidak hujan dan panas matahari yang begitu menyengat, kami menggunakan penaung sementara dari pelepah pisang.
Ini seperti permainan baru baginya. Waktu pagi hari, sebelum ke sekolah ia akan menutup tanaman dengan pelepah pisang.
Ketika sore hari, dia tak lupa pula membuka penutup tanaman. Kegiatan ini dilakukan selama 3 hari, hingga tanaman beradaptasi dengan lingkungan barunya.
Terkait buka tutup naungan sederhana untuk bibit sayur yang baru dipindahkan ke bedeng, ia pun mencoba untuk menjelaslan kenapa perlu melakukan tindakan ini.
Si kecil menjelaskan, kalau sayuran yang masih kecil ini tidak tahan dengan panas matahari.
Akan tetapi waktu sudah sore, penutup perlu dibuka sehingga pakcoynya bisa 'bernafas'.
Nah, ternyata dia bisa bermain sambil belajar dan membantu pekerjaan orang tuanya.
Semoga semakin rajin belajar dan membantu orang tua seiring bertambahnya usiamu ya nak.