Dari petani, kembali menjadi petani. Hampir separuh hidupnya, dihabiskan dalam kegiatan Community Development: bertani dan beternak, plus kegiatan peningkatan kapasitas hidup komunitas lainnya. Hidup bersama komunitas akar rumput itu sangat menyenangkan bagiku.
Sumber: https://www.youtube.com/watch?v=WdzzDKewLG0&t=11s
Memilih tempat duduk dekat jendela di dalam pesawat adalah kebiasaanku. Sebagai tempat duduk favorit.
Sementara orang lain, mungkin lebih suka di lorong, dan jarang ada yang memilih kursi tengah, kecuali tidak ada pilihan.
Alasan aku memilih window karena bisa menikmati pemandangan di luar sekaligus melihat dan mengamati sesuatu yang kemungkinan terjadi di luar.
Walaupun sesekali merasa agak gugup, ketika pesawat memasuk gumpalan awan disertai turbulensi yang lumayan terasa dan mengguncang tempat duduk.
Apalagi menyaksikan cahaya kilat di musim hujan seperti saat ini. Lumayan menakutkan.
Namun rasa keinginan menikmati pemandangan di luar mengalahkan rasa khawatir tersebut.
Selalu ingin mengamati kehidupan di bawah. Entah di laut atau daratan, sehingga kursi dekat jendela adalah pilihan pertama.
Kekhawatiran ketika bepergian dengan pesawat di musim hujan adalah gelapnya awan yang mana pesawat seringkali menubruk awan pekat.
Tidak jarang terjadi guncangan di dalam pesawat akibat tubrukan tersebut. Tak hanya itu, cahaya kilat yang terlihat di luar juga membuat hati merasa tidak nyaman.
Belum lagi, khawatir saat pesawat hendak landing. Awan tebal di sekitar bandara dan landasan pacu yang licin akibat hujan sering pula membuat penumpang khawatir.
Ada satu kebahagiaan dalam perjalanan hari Minggu, 5 Januari 2025 dari Jakarta ke Lampung.
Pasalnya, sempat mengabadikan sunset di atas Selat Sunda hingga masuk Lampung dari dalam pesawat.
Beruntung karena handphone hanya diatur ke mode pesawat sehingga bisa bebas mengambil video pendek dan beberapa foto yang terlihat indah untuk diabadikan.
Menikmati sunset dari balik jendela pesawat (dom foto: Greg Nafanu)
Jadilah, salah satu video pendek ini. Sunset di atas Selat Sunda, hingga memasuki daratan Lampung.
Rona warna awan yang terkena cahaya matahari di ufuk barat, membuat panorama langit menjadi begitu indah. Sementara, di bawah sana kehidupan malam mulai terlihat.
Warna lampu di rumah, jalan, dan kendaraan membuat pemandangan semakin indah dari balik jendela pesawat.
Pada pemandang lain, warna hijau tanaman karet dan sawit masih terlihat dengan jelas.
Indah nian!
